Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Labuhanbatu. Fraksi Partai Golkar mengkritik keras rendahnya serapan Belanja Daerah di APBD Kab Labuhanbatu TA 2016. Sebab, realisasi belanja yang dicapai hanya 82,85%.
"Ya, kita mempertanyakan hal itu dipandangan umum Fraksi Golkar saat menanggapi Ranperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2016," kata Ketua Fraksi Golkar DPRD Labuhanbatu, David Siergar, Rabu (26/7/2017) di Gedung DPRD Labuhanbatu.
Golkar menilai, katanya, rendahnya serapan belanja itu menjadi penilaian bahwa tidak maksimalnya pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
"Termasuk di dalamnya belanja modal yang serapannya hanya 81,81 persen. Kami juga memohon penjelasan tentang belanja gedung dan bangunan hanya terealisasi 61,61 persen," urainya.
Baca juga : Laporan Keuangan TA 2016, Belanja Pemkab Labuhanbatu 85,82%
Selain itu, kata David, berdasar pandangan Golkar lainnya terhadap laporan keuangan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Rp122,086 miliar. Menurutnya, angka ini dinilai sangat besar. "Kami minta penjelasan kenapa sangat besar SiLPA. Apakah kondisi keuangan pemerintah daerah tidak terganggu," ujarnya.
Bahkan, lanjutnya, soal realisasi bantuan sosial hanya 73,75% dan belaja hibah realisasinya 28,85%.
Sebelumnya, Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap dalam laporan pada nota keuangan Ranperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD TA 2016 di sidang paripurna DPRD, Senin (24/7/2017) mengakui Target Pendapatan APBD TA 2016 hanya Rp 1,277 triliun atau tercapai 92,96%. Sedangkan, Belanja Daerah di APBD TA 2016 alokasikan belanja daerah Rp 1,391 triliun. Namun realisasi Rp 1,194 triliun atau 85,82%. (fajar dame harahap)