Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Palas. Minggu ini, harga penjualan getah karet alam di tingkat petani di Kabupaten Padang Lawas (Palas) naik Rp 500/Kg. Biasanya, harga jualnya berkisar Rp 5.500 sampai Rp 6.000/kg, kini menjadi Rp 6.000 sampai Rp 6.500/kg.
Kepada wartawan, Zulkarnaen Hadibuan, pedagang pengumpul getah karet di Kecamatan Sosa, Kamis (27/7/2017), mengatakan, kenaikan harga karet sudah berlangsung seminggu ini.
"Memang, infonya minggu depan harganya akan naik lagi.Minggu lalu harga jual getah karet basah Rp 5.500 perkilo, sekarang naik menjadi Rp 6.000 perkilo. Untuk jenis karet kering, minggu lalu harganya Rp 6.000 perkilo, sekarang sudah menjadi Rp 6.500 perkilo. Lumayanlah ada kenaikan. Kami berharap harganya bisa naik lagi," pintanya.
Untuk hasil pengumpulan getah karet dari masyarakat, lanjutnya, saat ini kondisi pohon karet sedang gugur daun. Sekaitan juga, sudah sekitar sebulan terakhir tidak turun hujan di daerah Kecamatan Sosa.
"Kami mengumpulkan getah dari masyarakat, setiap seminggu sekali di poken getah hari Rabu, getah karetnya kami tolak ke toke di Tebingtnggi. Biasanya, dalam seminggu 5 ton karet bisa kami kumpul. Saat ini, dalam seminggu hanya dapat 3 ton," tambahnya.
Noyan, petani karet di Desa Ujung Batu mengaku senang dengan adanya kenaikan harga jual karet tersebut. "Maunya, harga karetnya bisa naik lagi. Setidaknya bisa seharga Rp 10.000 perkilo," ucapnya saat ditemui di kebun karetnya.
"Luas kebun karet saya hanya dua bunbun, atau sekitar setengah hektar. Isinya ada sekitar 600-an batang pohon karet. Setiap tiga hari sekali, bisa sebanyak 20 sampai 25 kilo getah karet dibangkit. Berarti seminggu bisa dapat 40 sampai 50 kilo dari sini," ucapnya.
Menurutnya, saat ini hasil deresan karet masyarakat menurun, dikarenakan sedang musim gugur daun.
"Kalau biasanya, dalam tiga bisa dapat 25 sampai 30 kilo getah deresan karet. Seminggu bisa dapat 50 sampai 60 kilo," tutupnya.