Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Rantauprapat. Memasuki musim kemarau, daerah yang memiliki lahan gambut harus mawaspadai terjadinya kebakaran. Seperti Kabupaten Labubanbatu yang berpotensi mengalami kebakaran lahan perkebunan.
"Kebakaran lahan berulang terjadi setiap memasuki musim kemarau. Karena, lahan gambut yang kering pasca dialihfungsikannya menjadi perkebunan," beber salah seorang anggota Komisi B DPRD Labuhanbatu Saiful Sirait, Jumat (28/7/2017) di Rantauprapat.
Untuk itu, dia mengimbau Pemkab Labuhanbatu melalui Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) agar segera menyiapkan surat edaran kepada masyarakat untuk mengantisipasi pencegahan serta pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di daerah.
Sementara itu, Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Labuhanbatu, Said Ali Harahap, kepada wartawan di Rantauprapat mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan surat edaran tersebut.
Katanya, surat tersebut berisikan imbauan secara individu, kelompok maupun perusahaan tentang kewaspadaan, pengendalian, pencegahan dan penanganan di tingkat kecamatan, desa hingga dusun.
Pemkab Labuhanbatu memberikan perhatian besar terhadap Karhutla ataupun dampak asap dari kebakaran yang terjadi, seperti sosialisasi berjenjang ataupun bantuan masker secara langsung kepada masyarakat. "Pekan depan akan kita siapkan dan kita edarkan surat itu," katanya.
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstrusi BPBD Labuhanbatu Ade Hujaini menambahkan, untuk mengantisipasinya Karhutla diwilayah itu, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah dengan berkoordinasi bersama Manggala Agni dibantu personel TNI/Polri dan masyarakat untuk penanganan kemungkinan buruk yang terjadi.
Menurutnya, dengan melakukan koordinasi secara berkala dapat menangani Karhutlah di daerah yang kenal dengan mayoritas perekonomian masyarakatnya dari hasil perkebunan itu. "Bagi masyarakat, untuk membuka lahan tanpa bakar," katanya.
Dia menyebutkan, masing-masing perusahan perkebunan di Labuhanbatu sudah menyiapkan pendingin lahan akibat musim kemarau. Pendingin lahan itu, ujar Ade, berupa parit-parit saluran air untuk pencegahan kebakaran dan menjaga kelembapan tanaman.
Selain itu, pihak perusahaan di Labuhanbatu sudah membentuk Brigade Api untuk penanganan Karhutla di wilayahnya. "Kita sudah menyampaikan kepada pihak perusahaan untuk meningkatkan kewaspadaan. Untuk Brigade Api, ada 11 komponen yang ikut, 7 diantaranya dari pihak perusahaan," ujarnya.
Ade berharap, seluruh lapisan masyarakat secara bersama-sama untuk mencegah bencana seperti kebakaran hutan dan lahan di daerah.