Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pertumbuhan penumpang Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, terus mengalami peningkatan pesat. Permintaan yang tinggi tersebut salah satunya didorong peningkatan jumlah wisatawan yang menuju ke Danau Toba.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin, mengatakan penumpang yang menggunakan bandara tersebut mencapai 124.000 oramg selama semester I-2017, atau tumbuh lebih dari 300% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Silangit data kita (semester I) tahun lalu 31.000 penumpang, sekarang ada 124.000 penumpang, naik 300%. Jadi dalam satu bulan tak kurang dari 20.000 penumpang. Prediksi kami sampai akhir tahun 250.000 penumpang, bahkan kita dorong lagi bisa 300.000 penumpang tahun ini," jelas Awaluddin di Bandara Halim, Jakarta, Jumat (28/7).
Dia mengungkapkan, saat ini sudah dua maskapai yang sudah melayani penerbangan ke Silangit yakni Garuda dan Sriwijaya, dan dalam waktu dekat akan menyusul Lion.
"Menarik kalau dilihat dari traffic Silangit, ini membuktikan kalau supply bisa create demand, bukan demand yang create supply. Artinya setelah diperbaiki bandaranya, permintaannya sangat tinggi," ungkapnya.
Menurut dia, saat ini AP II terus mengebut pengerjaan pengembangan Silangit agar bisa dipakai sebagai bandara internasional pada September 2017 nanti. Kapasitas terminalnya ditargetkan bisa menampung 500.000 penumpang dalam setahun.
Runway bandara peninggalan Jepang tersebut diperpanjang dari saat ini 2.200 meter menjadi 2.600 meter. Kemudian lebar runway diperlebar dari 30 meter menjadi 45 meter.
Lanjut dia, peningkatan penumpang pasca menjadi bandara internasional akan diupayakan dengan menarik penumpang dari 3 hub bandara, yakni Bandara Changi Singapura, Bandara Internasional Kuala Lumpur, dan Bandara Suvarnabhumi Bangkok.
"Desain awal kan untuk domestik. Tapi kemudian Kementerian Pariwisata minta dikembangkan untuk mendukung pariwisata di Danau Toba. Yang membedakan dengan bandara domestik prinsipnya hanya penambahan fasilitas Bea Cukai, Karantina, dan Imigrasi," ujar Awaluddin.
"Potensi penumpang yang bisa dilakukan yakni kita prioritas bawa dari Singapura lewat maskapai. Kemudian dari Kuala Lumpur, dan Bangkok. Jadi wisatawan seperti dari China yang sudah lama di Bangkok bisa extend (memperpanjang) liburan ke Danau Toba," katanya lagi. (dtf)