Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Jajaran Mabes Polri dan Polda Bali bersama kepolisian China menggerebek rumah mewah di Benoa yang berisi 28 warga negara asing (WNA) asal China dan Taiwan. Mereka melakukan penipuan online via telepon dengan modus mirip di Indonesia.
"Penipuan online, jadi dia di sini telepon ke China dan Taiwan sana. Salah satu modusnya bilang anak atau kerabat calon korban ditangkap polisi terlibat narkoba lalu minta uang," kata Direktur Reskrimsus Polda Bali Kombes Pol Kennedy.
Kennedy menyampaikan hal ini di TKP, Jl Puri Bendesa Mumbul, Kuta Selatan, Badung, Bali, Sabtu. (29/7). 28 WNA itu lalu diamankan dengan rincian 18 WN China dan 10 WN Taiwan.
"Ada 3 WNI yang turut membantu untuk urusan rumah tangga dan transportasi juga diamankan," ujar Kennedy.
Bangunan tiga lantai itu dimodifikasi menjadi mirip kantor, yakni puluhan meja di dua lantai dengan telepon rumah di setiap mejanya. Modifikasi juga dilakukan di jendela rumah dan ruang utama lantai 1 dan 2 yang dibuat sekat-sekat.
"Ini bangunan ketika digerebek dalam keadaan terkunci semua. Pas digerebek ada yang mau loncat dan ada yang menabrak kaca. Jendela semua dipasang peredam suara. Mereka telepon korbannya di sini, korbannya mengirim uang di sana," ucap Kennedy.
Hingga pukul 18.24 WIB, petugas kepolisian masih melakukan olah TKP dan interogasi awal. Kepolisian China juga menyita barang bukti yang ada di TKP karena kasus ditangani di Negeri Tirai Bambu itu. (dtc)