Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Banyuwangi. Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita akan membatasi masuknya garmen atau kain bermotif batik ke Indonesia. Ini dilakukan sebagai bentuk perlindungan batik asli di Indonesia.
"Saya akan membatasi atau tidak memberikan izin untuk kain yang bermotif dan bercorak seperti batik," ujar Mendag Enggartiasto, saat digelar press conference Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2017, di Pantai Solong, Sabtu (29/7).
Menurutnya hal ini sebagai pelestarian batik di Indonesia. Karena saat ini, batik-batik daerah sedang berkembang. Selain itu, pembatasan ini dilakukan untuk melindungi seniman-seniman batik Indonesia.
"Setiap daerah punya kekhasan tersendiri. Selain itu juga masyarakat sudah mulai mengenal motif dan corak masing-masing daerah. Ini yang kita pertahankan," tambahnya.
Enggartiasto mengaku, Kabinet Kerja pemerintahan saat ini mewajibkan batik dan baju putih. Tak hanya itu, di kementrian yang dipimpinnya mewajibkan dua kali dalam seminggu menggunakan batik.
"Saya tidak melarang. Daripada kita bersengketa di WTO. Hanya kita batasi tapi ini demi untuk menjaga budaya dan kekhasan motif batik di Indonesia," ujarnya.
Enggartiasto mengaku salut dengan Pemkab Banyuwangi, dalam mempersiapkan potensi batik yang terus berkembang. Tak hanya sebagai pelestarian, Pemkab Banyuwangi telah mempersiapkan generasi-generasi penerus pembatik yang saat ini sudah mulai berkurang dengan mendirikan SMK Batik.
"Tidak banyak daerah yang memikirkan regenerasi pembatik. Tapi Banyuwangi sudah. Mantap untuk Banyuwangi," pungkasnya. (dtf)