Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis – Banda Aceh. Dalam rangka memperingati Global Tiger Day 2017, sejumlah aktivis menggunakan atribut menyerupai harimau mengkampanyekan penyelamatan harimau di Provinsi Aceh, dalam aksi di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Minggu (30/7/2017).
Para aktivis dari berbagai lembaga dan pencinta satwa mendesak pemerintah untuk menyelamatkan harimau di hutan Aceh yang diperkirakan hanya tersisa 100 ekor dari 371 ekor yang ada di kawasan hutan Pulau Sumatera.
Dalam aksi itu terlihat mantan Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal dan Ketua PKK, Darwati A Gani.
“Kami mendesak Pemerintah Aceh untuk menyelamatkan habitat harimau Sumatra yang ada di hutan Aceh. Karena populasi harimau setiap tahunnya terus mengalami penurunan,” ungkap Koordinator Earth Hour Aceh, Cut Ervida Diana dalam orasinya.
Ia mengatakan, setiap tahun kasus perburuan dan jual beli harimau Sumatra terus meningkat. “Jika itu dibiarkan, maka mengancam kelestarian harimau Sumatra. Perlu kerja sama dari aparat dan masyarakat untuk bisa mencegah pemburuan terhadap satwa yang dilindungi tersebut,” katanya.
Cut Ervida juga menyebutkan, dari enam spesies harimau yang tersisa di dunia, harimau Sumatra nasibnya paling tragis, karena pupulasinya menurun dratis.
“Kami perkirakan masih ada sekitar 100 ekor harimau Sumatera hidup di hutan Aceh dari total 371 ekor harimau yang tersisa di seluruh hutan Sumatra. Kami meminta Pemerintah Aceh untuk menindak tegas setiap upaya penghancuran hutan Aceh, dan meminta aparat penegak hukum memberi hukaman yang berat bagi pemburu dan pedagang harimau,” tegasnya.
Ia juga berharap pemerintah tidak menghancurkan hutan Aceh yang menjadi habitat harimau dan satwa langka lainnya, seperti gajah, orangutan dan badak, dengan membiarkan pembalakan liar, perluasan perkebunan kelapa sawit yang dapat mengancam kelestarian Harimau.