Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Venezuela telah sampai pada titik krisis. Harga barang dan jasa melonjak, menimbulkan inflasi yang begitu tinggi hanya dalam hitungan singkat. Masyarakat akhirnya tak sanggup untuk memenuhi kebutuhan, khususnya makanan dan obat-obatan.
Seperti yang dilansir dari CNNMoney, Senin (31/7), pada awal tahun US$ 1 setara 3.164 bolivar. Sementara akhir pekan lalu US$ 1 mencapai level 10.389 bolivar. Hari ini turun tajam ke posisi 8.820.
Fluktuasi nilai tukar membuat masyarakat panik. Kondisi diperburuk saat bank swasta Venezuela hanya memperbolehkan penarikan uang 30.000 bolivar (US$ 2,88) dari ATM. Sementara bank pemerintah 10.000 bolivar.
Kejatuhan Venezuela ke dalam krisis ekonomi muncul pada 2015, saat harga minyak jatuh sampai ke titik US$ 30 per barel. Venezuela kehilangan banyak penerimaan karena sangat bergantung pada komoditas tersebut.
Ekonomi Venezuela jatuh 18% pada tahun berikutnya. Krisis merambat lebih dalam untuk sektor keuangan dan kemanusiaan. Hingga menimbulkan unjuk rasa besar-besaran pada April 2017. (dtf)