Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Makassar. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, berniat mengembalikan kejayaan rempah-rempah nasional. Caranya, dengan menyiapkan Rp 5,5 triliun untuk membeli jutaan bibit rempah-rempah.
Apalagi, rempah-rempah Indonesia sangat diminati negara-negara di Eropa, terutama Belanda, sejak 500 tahunn lalu.
"Atas instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), kita bangkitkan kembali kejayaan rempah-rempah di Indonesia. Dulu beberapa negara Eropa datang karena rempah-rempah, 500 tahun lalu diminati negara-negara Eropa, Belanda khususnya," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman usai membuka Rakor Perbenihan/Perbibitan Wilayah Sulawesi di hotel Clarion, Makassar, Senin (31/7).
"Kita siapkan anggaran Rp 5,5 Triliun, kita beli jutaan bibit," tutur Amran.
Menurut Amran, langkah ini bertujuan untuk menyejahterakan petani di pedesaan yang hidup dari tanaman rempah-rempah. Upaya pengembalian kejayaan rempah-rempah ini kita mulai dari Sulawesi, lalu Maluku, Kalimantan dan Sumatera.
"Mengapa kita tingkatkan Rempah-rempah karena ini celah ekonomi rakyat di pedesaan, seperti petani Lada di Luwu (Sulawesi Selatan) bisa dapat penghasilan Rp 200 juta/tahun per hektar, jadi kita ingin petani sejahtera," jelas Amran.
Selain itu, ia menambahkan, hasil produksi kopi dapat meningkat menjadi 1 juta ton per tahun, sehingga Indonesia dapat mengalahkan Vietnam yang kini berada di peringkat kedua negara pengekspor kopi terbesar setelah Brazil.
Indonesia sendiri saat ini berada di peringkat empat di bawah Kolombia. Salah satu upaya untuk mencapai cita-cita tersebut, lanjut Amran, dengan menyiapkan bibit unggul, pupuk, ketersediaan air yang cukup dan edukasi pada petani oleh mahasiswa, dosen dan penyuluh pertanian.
"Orang Indonesia yang mengajari orang Vietnam menanam kopi, kita rela saja membuat Vietnam jadi negara pengekspor kopi nomor dua di dunia, kita saja di nomor empat," pungkas Amran. (dtf)