Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Polri bersama KPK akan membentuk tim investigasi gabungan untuk mengusut tuntas kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan. Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebut langkah tersebut justru menandakan ada yang tidak beres dalam pengusutan kasus itu.
"Kenapa perlu tim gabungan ya, kan berarti ada masalah. Kenapa ini sampai hampir 4 bulan? Tapi tidak ada satu penyelesaian. Saya kira ini satu sinyal memang ada masalah di dalam masalah pengungkapan ini. Kita berharap masalah ini cepat selesailah," kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (31/7/2017).
Fadli memandang kasus yang menimpa penyidik senior KPK itu sebagai kasus yang sederhana. Terlebih kasus ini hanya penyiraman air keras.
"Ada satu tindak pelanggaran hukum dalam satu teror penyiraman air keras. Tinggal diungkap siapa yang melakukannya," ujar Fadli.
Fadli mengungkapkan tim investigasi ini seperti kasus tragedi Mei 1998 dan kasus kematian Munir. Menurutnya, tim yang dibentuk Polri dan KPK untuk mengungkap pelaku penyiram air keras kepada Novel itu justru menimbulkan pertanyaan di masyarakat.
"Kan kalau dibentuk semacam ini kan berarti ada masalah. Ini kan kayak dulu tim pencari fakta kasus Mei. Tim gabungan kasus Munir. Jadi semacam itu," ucap Fadli.
"Mestinya kalau memang kita bisa menegakkan hukum secara imparsial, tidak perlu dibentuk seperti ini, karena bisa menimbulkan satu pertanyaan baru, kenapa sampai dibentuk seperti ini," ucap Fadli.
Sebelumnya diberitakan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut akan ada tim investigasi untuk melakukan penyelidikan mendalam dalam pengungkapan kasus itu."Investigasi itu lebih mendalam lagi, dia masuk sampai ke data-data mentah, istilahnya. Yang melakukan langkah-langkah investigasi termasuk melakukan analisis IT dan seterusnya," kata Tito setelah menemui Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. (dtc)