Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Banyuwangi. Bupati Abdullah Azwar Anas mengunjungi Dwi Jossy, bocah tanpa kelamin. Orang nomer satu di Banyuwangi ini, mengaku takjub dengan sosok Jossy, dia bertahan hidup dengan semangat yang tinggi.
"Saya melihat dia tangguh. Penuh percaya diri. Ini tadi ketemu saya tidak nervous sama sekali," ujar Bupati Anas, saat menemui Dwi Jossy, di rumahnya Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Jumat (4/8/2017).
Bupati Anas memberikan motivasi kepada Jossy untuk terus bersekolah dan menggapai cita-citanya yang ingin menjadi seorang dokter.
Saat ditemui Anas, Jossy tengah bermain spinner dengan teman-temannya di lorong gang menuju rumahnya. Anas pun ikut mencoba permainan tersebut.
"Mana spinnernya? Bisa berapa menit ini diputar?" tanya Anas pada Jossy sambil memutar spinner biru milik Jossy.
Suasana begitu santai. Jossy pun nampak percaya diri menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh Bupati berusia 43 tahun itu.
Selanjutnya Anas mengajak Jossy berjalan menuju ke rumahnya. Selama perjalanan Anas melontarkan beberapa pertanyaan yang dijawab lugas oleh Jossy. Seperti apa pelajaran kesukaannya dan cita-citanya setelah besar nanti.
"Saya paling suka matematika. Tapi tidak suka bahasa Jawa," kata Jossy yang langsung disambut tawa oleh semua orang yang ada disana. Josyi juga mengutarakan cita-citanya yang ingin jadi dokter.
Bupati Anas mengagumi optimisme dan rasa percaya diri yang ditunjukkan oleh Jossy. Bocah kelas 6 SD ini menunjukkan keceriaan seperti anak-anak kecil pada umumnya.
"Jossy ini anak yang hebat. Pemerintah daerah akan mendukung pendidikan Jossy agar cita-citanya bisa terwujud," kata Anas.
Terkait pengobatan Jossy, Anas mengatakan, pemerintah daerah akan melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan. Dia pun memerintahkan tim dokter rumah sakit daerah untuk terus mendampingi Jossy dan keluarganya selama proses pengobatan.
"Rumah sakit saya perintahkan mengambil langkah yang diperlukan dan ada tim dokter yang terus mendampingi," cetus Anas.
Terkait dengan keinginan Jossy untuk memiliki kelamin berjenis laki-laki Anas pun akan mendukung keputusan keluarga Jossy. Untuk itu keluarga akan didampingi tim psikolog untuk mendapatkan masukan serta pendampingan."Selain tim dokter Jossy dan keluarga juga akan didampingi oleh Psikolog. Pemerintah daerah siap melakukan langkah terbaik sesuai keinginan keluarga. Saya juga sudah instruksikan ke dinas pendidikan, camat, desa agar jangan sampai ada bully di sekolah dan lingkungan sekitar terhadap dia," ujar Anas. (dtc)