Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batubara. Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Batubara, Alpian, sangat menyayangkan pertunjukkan ‘keyboard bongkar’, yakni hiburan menggunakan alat musik keyboard menampilkan penyanyi dengan tarian erotis dan pakaian seksi dibiarkan.
Ia mengimbau para orang tua harus lebih aktif mengawasi anak-anak untuk tidak menonton hiburan yang dapat merusak moral dan akhlak generasi penerus.
“Bagaimana tidak rusak moral generasi muda kalau selalu dipertontonkan hal-hal yang seharusnya tidak diketahui oleh anak. Para orang tua harus aktif mengawasi anak kita agar tidak melihat keyboard "bongkar". Orang tua juga harus berani menentang hiburan keyboard bongkar untuk main di daerahnya,” ujar Alpian kepada medanbisnisdaily.com, Minggu (6/8/2017).
Dikatakannya, hiburan keyboard "bongkar" saat ini memang sangat disukai para remaja, khususnya anak baru gede (ABG, dengan daya tarik musik kuat dan biduan seksi dengan tarian erotis.
Bahkan, di saat-saat waktu tertentu terkadang biduan tidak malu untuk mempertontonkan payudaranya. Yang lebih luar biasa lagi, biduan tidak malu untuk memperlihatkan kemaluannya dan dipegang penonton.
"Luar biasa memang keberadaan keyboard bongkar dengan tidak ada rasa malu. Apalagi mayoritas penonton adalah anak-anak. Kita sangat menentang hiburan seperti ini masuk ke Batubara,” ungkap Alpian.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Batubara meminta kepada penegak hukum, khususnya Polres untuk segera menertibkan ‘keyboard bongkar’, yakni hiburan menggunakan alat musik keyboard menampilkan penyanyi dengan tarian erotis dan pakaian seksi.
"Hiburan seperti ini harus segera dihentikan. Kalau terus dibiarkan, maka dapat merusak moral dan akhlak masyarakat, khususnya generasi penerus di Batubara. Kita mengimbau kepada masyarakat dan penegak hukum untuk bersama-sama menolak hiburan seperti ini,” ungkap Ketua MUI Batubara, Ghazali Yusuf.