Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2017 yang sebesar 5,01% merupakan capaian yang tidak jelek namun tidak juga terlalu bagus.
Hal tersebut diungkapkan Darmin usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/8).
"Ya pertumbuhan ekonomi kita kuartal II mungkin tidak jelek dan mungkin tidak terlalu bagus juga, iya kan," kata Darmin.
Dikatakan tidak jelek karena ekonomi Indonesia masih cukup tinggi di tengah ketidakpastian global dengan banyak negara yang alami perlambatan bahkan resesi. Namun tidak terlalu bagus karena masih di bawah ekspektasi pemerintah yang di 2017 asumsinya 5,2%.
Darmin menjelaskan, bahwa dari data pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2017 tergambar jelas bahwa daya beli masyarakat masih cukup tinggi jika dilihat dari konsumsi rumah tangga yang tumbuh di level 4,95%.
"Bulan Juni akhir puasa, pas mau lebaran, jadi bahwa artinya angka-angka yang terjadi, mesin pertumbuhan ekonomi kita cukup seimbang, konsumsinya lumayan, investasinya apalagi, ekspor impor lumayan baik, yang kurang sedikit barangkali adalah konsumsi pemerintah, konsumsi pemerintah itu gaji dan sebagainya," kata Darmin.
Berdasarkan sektornya, Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini menyebutkan pertumbuhan ekonomi masih disokong oleh sektor pertanian, dan jasa.
"Sehingga sebenarnya kalau dilihat bagaimana ekonomi kita berjalan, itu walaupun ada yang bilang tapi kan tidak 5,1-5,2% iya, tapi inikan masih kuartal II, target 5,2% kita kan 1 tahun," ungkap dia.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di 2017 sesuai target yakni sebesar 5,2%, dengan mempercepat segala bentuk perizinan baik di pusat maupun di daerah terkait dengan pelaksanaan investasi, dan yang kedua APBN sebagai instrumen.
"APBN supaya konsumsi pemerintah membaik, kalau dua itu saja membaik, situasi sekarang itu akan naik," tutup dia. (dtf)