Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pencairan pinjaman tahap pertama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dari China Development Bank (CDB) belum juga bisa dilakukan. Dalam waktu dekat, CDB baru akan melakukan audit terkait kelengkapan persyaratan agar pinjaman tahap pertama bisa dicairkan.
Bila hasil audit menunjukkan persyaratan belum lengkap, maka pencairan pinjaman belum bisa dilakukan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, terkait rencana audit tersebut, CDB akan berkunjung ke Indonesia untuk membahas lebih detil terkait dengan pencairan pinjaman tahap pertama tersebut.
Pinjaman tahap pertama dari CDB sebesar US$ 1 miliar atau setara Rp 13 triliun dari total investasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung senilai US$ 5,9 miliar.
"Ini lagi finalisasi, minggu ini CDB mau ke sini untuk audit syarat pencairan pinjaman sudah masuk atau belum," kata Rini di Komplek Istana, Jakarta, Selasa (8/8/2017).
Lamanya proses pencairan pinjaman tahap pertama yang sebesar Rp 13 triliun dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini dikarenakan beberapa persyaratan pendukung yang perlu dipenuhi sebelum pencairan dilakukan.
Adapun, kedatangan pihak CDB juga dikarenakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sudah menerbitkan penetapan lokasi (penlok) yang sekaligus menjadi syarat dalam pencairan pinjaman tersebut. (dtf)