Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Ketidakpastian ekonomi global sejak dua tahun lalu memberikan dampak yang cukup serius terhadap perekonomian nasional, terutama kepada daya beli masyarakat.
Tidak pastinya ekonomi global menyebabkan tidak tentunya harga komoditas, yang menyebabkan terjadinya penahanan konsumsi bagi para pelaku usaha. Penahanan konsumsi yang dilakukan juga berdampak lagi terhadap daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Dalam situasi ini, tetap saja yang paling terkena pasti kelompok bawah," kata Ekonom dan Bisnis dari Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono di Jakarta, Rabu (9/8).
Lebih lanjut dia menjelaskan, aksi kalangan menengah ke atas yang menahan konsumsi, seperti mengurangi belanja mobil akan diikuti oleh pengurangan belanja sepeda motor.
"Ini yang harus dilawan melalui policy mix," tambah dia.
Yang dimaksud policy mix, kata Tony, adalah langka antisipasi dengan kombinasi kebijakan moneter dan fiskal. Seperti memanfaatkan cadangan devisa (cadev) sebagai momentum menurunkan suku bunga bank. Selanjutnya, pemerintah juga bisa menerapkan disiplin fiskal dalam belanja pemerintah agar bisa menjadi stimulus perekonomian dari sisi fiskal.
Meski demikian, Tony meyakinkan, lesunya daya beli masyarakat lebih kepada ketidakpastian perekonomian.
"Faktor utamanya adalah uncertainty (ketidakpastian) yang membuat lemah tingkat kepercayaan, ekspresinya adalah tidak terlalu antusias untuk belanja," tutup dia. (dtf)