Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,95% pada kuartal II-2017, naik sedikit dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 4,94%. Masyarakat disebut lebih memilih untuk menyimpan uang di tabungan dan menahan diri ketimbang menginvestasikan atau membelanjakan uangnya.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkapkan daya beli masyarakat kelas bawah sudah tidak ada. Kemudian kelas menengah ke atas cenderung menahan konsumsi dan memilih untuk menyimpan uang di tabungan.
"Kelas bawah tidak ada daya beli, sudah kering. Kelas menengah atas tidak masalah dengan daya beli, tapi mereka menahan belanja karena mereka melihat situasi seperti apa," kata Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani, di Jakarta, Rabu (9/8).
Berdasarkan data yang dihimpun detikFinance dari Statistik Perbankan Indonesia (SPI) total dana pihak ketiga (DPK) perbankan nasional per Mei 2017 tercatat Rp 5.012 triliun atau tumbuh 11,18% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 4.508 triliun.
Peningkatan ini terjadi sejak 2014 dari Rp 4.114 triliun naik 7,27% menjadi Rp. 4.143 triliun pada 2015. Kemudian tumbuh 9,59% menjadi Rp 4.836 triliun pada akhir 2016.
Jika dijabarkan, untuk simpanan berbentuk giro tercatat Rp 1.206 triliun atau tumbuh 13,67% dibandingkan periode Mei 2016 sebesar Rp 1.061 triliun.
Untuk tabungan tercatat Rp 1.493 triliun tumbuh 10,92% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1.346 triliun. Lalu untuk deposito tercatat Rp 2.311 triliun atau tumbuh 10% dibanding periode Mei 2016 Rp 2.101 triliun. (dtf)