Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) mengguncang China barat daya dan menimbulkan korban jiwa. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia akan mengecek apakah ada korban WNI dari kejadian tersebut.
Dirjen Perlindungan WNI Kemlu Lalu Muhammad Iqbal mengatakan sejauh belum ada informasi soal korban jiwa dari WNI usai bencana alam itu. Gempa tersebut terjadi di Jiuzhaigou County, provinsi Sichuan pada Selasa (8/8) larut malam waktu setempat.
"Sejauh ini tidak ada informasi mengenai korban WNI," kata Iqbal kepada detikcom melalui pesan singkat, Rabu (9/8).
Meski demikian, Iqbal mengatakan pihak Kemlu masih akan mencoba menghubungi pihak terkait di China untuk memastikan ada tidaknya korban jiwa dari kejadian ini. Menurut statemen pemerintah prefektur Aba yang menjadi pusat gempa, ada 13 orang tewas termasuk 6 turis dan 175 orang luka-luka akibat gempa ini.
"Kita sedang coba menghubungi kontak kota di sekitar lokasi," sebut Iqbal.
Menurut badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) melanda daerah jarang penduduk sekitar 200 kilometer barat laut kota Guangyuan pada Selasa (8/8) larut malam waktu setempat. Gempa tersebut terjadi tak jauh dari cagar alam Jiuzhaigou, yang merupakan destinasi wisata. Kantor berita resmi China, Xinhua melaporkan, sekitar 31.500 turis telah berhasil dievakuasi dari zona gempa.
Dinas pemadam kebakaran Sichuan menyatakan, area resepsionis di sebuah hotel telah ambruk menimpa sejumlah orang. Namun sebanyak 2.800 orang telah dievakuasi dengan selamat dari hotel tersebut.
Seperti dikutip dari kantor berita China, Xinhua, Rabu (9/8/2017), pusat gempa terpantau berada di 33,2 derajat Lintang Utara dan 103,82 derajat Bujur Timur, dengan kedalaman 20 kilometer, atau 10 kilometer menurut badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).
Menurut perkiraan awal bencana yang terjadi di area terpencil di provinsi Sichuan, sekitar 130 ribu rumah diperkirakan rusak akibat gempa.
Komunitas Palang Merah China menyatakan, pihaknya telah mengerahkan spesialis penanganan darurat dan sukarelawan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak gempa. (dtc)