Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus menggenjot pembangunan Tol Trans Sumatera. Namun proses pengadaan lahan masih menjadi tantangan pemerintah dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, kendala pengadaan lahan seperti yang ada pada ruas Tol Bakauheni–Terbanggi Besar.
Ada sengketa antara pemilik lahan dengan penggarap, proses ganti rugi yang belum berjalan, juga ada lintasan tol yang melewati kawasan hutan produksi sepanjang 13,6 kilometer.
"Tapi ini kan kita proses. Kayak di hutan, kan ada proses izin pinjam pakainya, nanti kepada penggarap di sana, kalau dia punya sertifikat, tinggal diproses appraisal-nya. Kalau tidak punya sertifikat, ada mekanismenya juga," katanya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (11/8).
Jadwal operasi beberapa ruas Tol Trans Sumatera pun mundur menyusul pengadaan lahan yang harus melalui mekanisme persidangan hingga konsinyasi. Namun demikian, Herry mengaku waktu operasi yang mundur masih dalam perkiraan sehingga target masih tercapai.
"Jadi kendalanya waktu. Karena memang harus dikebut. Tapi semua berjalan. Evaluasi kami waktu ke Lampung kemarin, bergerak kok. Jadi ada target-target waktu untuk kita selesaikan, kalau yang dari Selatan, sebelum Asian Games 2018 tahun depan. Tinggal upaya percepatan di pelaksanaan saja. Memang masih tetap harus simultan antara tanah dan konstruksinya," pungkasnya. (dtf)