Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Akhirnya patung Banteng Wulung yang dibangga-banggakan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah diresmikan, setelah pada Jumat 27 Juli 2017 patung tersebut didatangkan dari Bali.
Patung yang terbuat dari fosil kayu itu diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Meskipun pada saat pendatangan patung tersebut Direktur Utama BEI Tito Sulistio berharap Presiden Joko Widodo yang akan meresmikan.
Meski begitu, acara peresmian Banteng Wulung berjalan begitu meriah. Sebab selain peresmian, acara ini juga diisi dengan kegiatan acara jalan santai yang bertajuk Stock Code Fun Walk yang diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai emiten alias perusahaan.
"Pasar modal kita tetap berkembang dengan baik dan selalu menonjol di antara pasar modal dunia," tutur Darmin di Gedung BEI, Jakarta, Minggu (13/8).
Usai memberikan pidato, Darmin bersama dengan Sri Mulyani menggunting tali penghubung balon-balon yang sejak malam tadi menutupi Banteng Wulung. Sorak-sorai terdengar riuh seiring terbangnya balon-balon tersebut, secara perlahan perkasanya Banteng Wulung mulai terlihat.
Seakan penasaran sedari tadi, Darmin dan Sri Mulyani terus memperhatikan banteng tersebut sambil sesekali memegangnya.
Acara peresmian Banteng Wulung ini merupakan salah satu dari serangkaian acara yang dilakukan BEI dalam memperingati 40 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia yang jatuh pada 10 Agustus. Acara ini juga diisi dengan peresmian galeri investasi ke 300 di Makassar secara live melalui video call.
Sri Mulyani pun berharap pasar modal Indonesia bisa memberikan kontribusi yang besar bagi negara.
"Saya sampaikan selamat kepada pasar modal Indonesia. Tentu kita berharap bahwa 40 tahun ini telah banyak pencapaian pencapaian yang sudah diperoleh. Tidak hanya dari sisi nilai kapitalisasi namun juga jumlah dan variasi dari perusahaan yang bisa go publik. Sehingga dia bisa menggambarkan mengenai terdifersifikasinya ekonomi Indonesia," tukasnya. (dtf)