Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Ternate. Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kondisi Ternate sudah surplus listrik. Lantas, kapan investasi perikanan mau masuk ke Ternate?
Masuknya investasi, terutama di sektor perikanan sangat dinantikan oleh masyarakat Ternate. Apalagi di era Presiden Jokowi, Ternate sudah mengalami surplus listrik, dibandingkan era sebelumnya yang masih byar-pet.
Selama ini, Ternate punya potensi perikanan yang melimpah. Tetapi kebanyakan dikirim ke daerah lain seperti Bitung, Sulawesi Utara karena ketiadaan industri pengolahan ikan di Ternate.
"70 persen hasil kapal dari Ternate didaratkan di Bitung (Sulawesi Utara). Di sana ada 7 pabrik canning (pengalengan) ikan besar," ujar Endang Sunaryo, Kepala Pelabuhan Perikanan Nasional (PPN) Ternate, kepada detikFinance di kantornya, Senin (14/8/2017).
Endang pun menanti investasi di sektor perikanan masuk ke Ternate agar bisa memotong rantai produksi menjadi lebih pendek.
Pihak Pelabuhan Ternate sendiri sudah menyiapkan lahan sekitar 6 hektar dengan harga sewa yang sangat murah bagi para investor yang tertarik.
"Harga sewanya Rp 4.250 per meter per tahun. Itu tanahnya saja, bangunannya nanti mereka bangun sendiri. Itu sudah sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 75 Tahun 2015," ungkap Endang.
Masuknya investor di bidang perikanan ke Ternate, juga dalam rangka menyejahterakan masyarakat setempat.
"Satu pabrik pengolahan ikan membutuhkan 2.000 orang karyawan. Bayangkan kalau ada banyak investor yang masuk. Bisa menggerakkan perekonomian warga juga," tutup Endang. (dtf)