Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) ditargetkan rampung pada kuartal I-2019. Saat ini, pembangunan LRT Jabodebek sudah mencapai 17%.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI), Edi Sukmoro mengungkapkan dengan beroperasinya LRT Jabodebek, maka dapat memecah kemacetan di Cibubur menuju pusat kota dan sebaliknya.
"Harapan kami bisa membantu penyumbatan arus Cibubur menuju ke pusat kota. Angkutan ini diharapkan 2019 sudah operasional sehingga harus bekerja keras menyelesaikan pekerjaan pekerjaan infrastuktur. Bapak ibu juga sudah liat di jalan-jalan sudah dibangun," kata Edi di Balai Yasa Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2017).
Dari segi biaya, total biaya yang dibutuhkan untuk membangun pra sarana LRT Jabodebek sebesar Rp 21,7 triliun ditambah sarana Rp 5 triliun sehingga total pendanaan LRT Jabodebek adalah Rp 26,7 triliun.
Jumlah ini lebih kecil dari perhitungan awal pemerintah yang akan mendanai LRT Jabodebek melalui pinjaman perbankan 100% yang akan ditanggung oleh pemerintah. Perhitungan tersebut membuat biaya pembangunan membengkak menjadi Rp 31,7 triliun lantaran harus mencicil bunga perbankan sebesar Rp 10 triliun.
Namun kini pemerintah mengubah struktur pendanaan dengan menugaskan tanggung jawab pengembalian dana pinjaman perbankan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai investor.
Skema pendanaan proyek LRT Jabodebek saat ini meliputi, Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada KAI sebesar Rp 5,6 triliun tahun depan ditambah dengan PMN KAI tahun lalu sebesar Rp 2 triliun menjadi Rp 7,6 triliun. Dengan adanya dana Rp 7,6 triliun, maka proyek LRT Jabodebek berpotensi mendapatkan kredit sindikasi dari bank.
"Surat ibu Menteri Keuangan sudah keluar. Surat Menteri Keuangan yang memutuskan bahwa pembiayaan LRT Jabodebek menggunakan dana korporasi, bukan APBN ini tolong dicatat. Itu dananya dari sindikasi perbankan bukan dari APBN," kata Direktur Logistik dan Pengembangan KAI, Budi Noviantoro di tempat yang sama. (dtf)