Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor sebesar US$ 13,62 miliar dan impor sebesar US$ 13,89 miliar. Artinya, ada defisit sebesar US$ 270 miliar. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memandang, defisit neraca perdagangan sebesar US$ 270 miliar per Juli 2017 masih dalam angka yang wajar.
"Sebenarnya kalau defisit seperti itu dalam jumlah yang reasonablebiasanya tidak lebih dari 1% atau 2% dari GDP saya rasa masih baik," kata dia di Kantor Ditjen Pajak Pusat, Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Data BPS menunjukkan bahwa total ekspor non migas tumbuh 17,37% menjadi US$ 84,8 miliar, sedangkan total ekspor tumbuh 17,32% menjadi US$ 93,6 miliar. Sedangkan total impor tumbuh 14,91% menjadi US$ 86,20 miliar, sedangkan impor non migas tumbuh 12,34% menjadi US$ 72,80 miliar.
Khusus impor, terjadi lonjakan yang cukup tinggi pada bahan baku/penolong dan barang modal. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebutkan hal itu sebagai tanda bahwa industri mulai produksi.
"Kalau impornya berasal dari bahan baku, barang modal berarti adalah salah satu indikasi bahwa proses produksi mulai berjalan lagi, dan memang selalu begitu," tutup dia.dtc