Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pada upacara HUT ke-72 RI di Istana Merdeka ada momen langka yang terjadi, yaitu saat mantan presiden Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dan saling berjabat tangan. Menurut PKB, momen Megawati dan SBY bertemu dan berjabat tangan adalah momentum yang luar biasa.
Sekjen PKB Abdul Kadir Karding menyebut pertemuan keduanya bisa mencairkan persepsi publik yang terlanjur terbentuk diantara kedua mantan presiden tersebut. Menurutnya, perbedaan politik yang ada tidak boleh memecah persatuan bangsa Indonesia.
"Itu momentum luar biasa penting. Karena paling tidak mencairkan persepsi publik bahwa diantara mereka telah terbangun komunikasi antar tokoh bangsa. Sebesar apapun perbedaan politik kita, tentu komunikasi dan persaudaraan sesama bangsa tetap paling utama," ujar Karding saat dihubungi, Kamis (17/8) malam.
Tak hanya itu, dia juga mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang dianggap bisa menjembatani komunikasi para tokoh bangsa. Hal tersebut bisa dilihat dari kumpulnya mantan presiden dan wakil presiden di Istana Merdeka.
"Ini juga simbol bahwa Presiden Jokowi mampu menjembatani sehingga terjadi komunikasi beberapa tokoh. Karena hadir hampir seluruh presiden dan wakil presiden sebelumnya," ucapnya.
Sementara itu, Wasekjen PKB Daniel Johan menyebut bila momen langka antara SBY dan Megawati bisa terjadi karena kekuatan proklamasi. "Bagus, itu berkat proklamasi. Artinya, kekuatan proklamasi dan kekuatan kemerdekaan mampu mengumpulkan kekuatan politik menjadi satu," kata Daniel.
SBY dan Megawati bersalaman di Istana Merdeka dalam acara perayaan HUT ke-72 RI. Dari foto yang diterima detikcom, terlihat SBY yang mengenakan baju adat betawi menghampiri tempat duduk Megawati yang mengenakan baju berwarna krem.
SBY dan Megawati tampak saling tatap saat bersalaman. Keduanya juga saling tersenyum.(dtc)