Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Alor. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara tak merisaukan Tokopedia yang baru saja disuntik USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun oleh Alibaba, raksasa e-commerce asal China.
Alasan kita tak perlu risau, kata dia, posisi Alibaba cuma sebagai pemegang saham minoritas dan bukan pemilik penuh. Selain itu, founder Tokopedia, William Tanuwijaya dinilai masih punya nasionalisme yang tinggi.
"Yang penting foundernya merah putih, dalam artian punya veto di dalamnya. Yang besar-besar itu masuknya sebagai financial investor, dan bukan strategic investor," kata Rudiantara saat berbincang di Alor, NTT, Jumat (18/8).
Ia pun lantas mencontohkan kisah Alibaba. Saat ini, saham mayoritasnya dipegang oleh Softbank dan Yahoo, sementara Jack Ma hanya punya 8% saja. Kendati demikian, founderAlibaba yang pegang kendali.
Karena itu, pria yang kerap disapa Chief RA ini juga mengajak masyarakat tidak perlu sensitif atau khawatir bila market place Indonesia mendapat investasi dari asing.
Lebih baik, kata dia, melihat kepentingan yang lebih besar dimana dengan adanya investasi baru tersebut bisa membuat market place lebih kompetitif di tingkat nasional dan bahkan global.
"Alibaba itu investornya dari negara yang bukan sahabat idiologi Tiongkok, tapi kenapa bisa maju? Karena Alibaba terbuka," kata Menkominfo.
"Paling penting itu foundernya sangat Indonesia dan merah putih. William salah satu yang selalu memberi inspirasi saya dalam mengembangkan ekonomi digital. Rasa dan tindak nasionalismenya luar biasa. Transaksi ini tambah meneguhkan Tokopedia sebagai unicorn di Indonesia," pungkasnya. (dtn)