Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi. Kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah ini meliputi pengembangan Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, Jawa Timur.
Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan akan mengembangkan sisi udara Bandara Blimbingsari seperti runway, taxiway, dan apron. Sedangkan Pemkab Banyuwangi mengembangkan sisi darat bandara seperti terminal.
Kesepakatan ini terangkum dalam Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Jumat (18/8/2017).
"Pemerintah pusat bangun sisi udara runway, taxiway, apron, dan lain-lain. Pemda bangun sisi darat, terminal, ground support, dan lain-lain. Dalam MoU kami kelola sisi udara dan beliau sebagai bupati kelola daratnya," ujar Agus.
Dalam tahap awal, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan akan memperpanjang runway alias landas pacu pesawat dari 2.250 meter menjadi 2.500 meter. Di tahap kedua, akan diperpanjang menjadi 2.800 meter.
Selain itu lebar runway juga akan diperluas dari 30 meter menjadi 45 meter.
"Lebar kalau standar untuk pesawat 45 meter, sekarang 30 meter. Panjangnya 2.250 meter, step pertama diperpanjang 2.500 meter, tahap kedua apakah traffic tumbuh nanti jadi 2.800 meter," ujar Agus.
Selain itu, Pavement Classification Number (PCN) atau ketebalan landasan pacu akan ditebalkan dari 39 menjadi 54.
Dalam mengembangkan sisi udara Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menggelontorkan dana sebesar Rp 200-300 miliar. Angka tersebut digunakan untuk biaya memperpanjang runway dari 2.250 meter menjadi 2.500 meter di tahap pertama dan pengembangan apron bandara.
"Tahap pertama sekitar antara Rp 200 miliar lah. Kalau apron dengan runway sekitar Rp 300 miliar," ujar Agus.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan atas responsnya dalam mengembangkan Bandara Blimbingsari. Pasalnya di tahun mendatang, bandara tersebut akan menjadi pendukung gelaran internasional IMF-World Bank Meeting di Bali.
"Terima kasih karena pemerintah pusat merespons dengan cepat. Jadi ini bentuk respons pemerintah pusat terkati pertumbuhan dan perkembangan di Banyuwangi," kata Anas. (dtf)