Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Tangerang. Aktivitas ekspor Suzuki periode Januari hingga Juli 2017 telah mencatatkan pemasukan perusahaan sebesar Rp 5,5 triliun. Pencapaian tersebut berasal dari ekspor motor dan mobil.
Pencapaian ekspor mobil produk Completly Knock Down (CKD) 2017 meningkat 220 persen dibanding 2016.
"Di semester pertama kita berhasil mengekspor 18.552 unit, lebih banyak dari tahun 2016 sebanyak 8.424 unit, jadi ada kenaikan 220 persen. Targetnya 25.488 unit hingga akhir tahun, dan kita harapkan kita dapat memenuhi target tersebut," ujar Assistant to Section Head 4W Oversales & Marketing PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) Domu Arisanto kepada wartawan di ICE BSD, Tangerang.
Untuk ekspor Completly Build Up (CBU), PT SIM telah mengirim 15.086 di semester pertama 2017, lebih banyak dari periode yang sama di 2016 sebanyak 12.293 unit. "Jadi ada peningkatan 123 persen," kata Domu.
"Untuk pasar CBU kami telah melakukan ekspor untuk APV dan Ertiga, sedangkan CKD adalah Ertiga, Karimun Wagon R, dan Carry 1000," tambah Domu.
Sedangkan untuk ekspor motor, PT SIM juga mengalami peningkatan yang signifikan. Pada periode Januari-Juli 2017 meningkat 10,86 persen jika dibanding dengan periode yang sama tahun 2016.
"Sampai 2017 ini kami (Suzuki roda dua) telah menjangkau 34 negara dengan sebaran Asia, Eropa, Ocenia, Amerika Selatan, Afrika, dan Timur Tengah," tutur Assistant to Section Head 2W Oversales & Marketing PT SIM, Ahmad Fauzi.
"Untuk produk yang diekspor adalah Suzuki Address, GSX series, Satria FU lama, dan New Satria FU," tutup Ahmad.(dto)