Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Tebingtinggi. Ketua Pansus RUU Terorisme DPR , H Muhammad Raden Syafei mengatakan, faham yang benar itu harus sampai ke akar-akarnya. Demikian pula faham radikal, tetapi tidak bertindak radikal dan tidak melakukan tindakan radikalisme, harus tetap sesuai dengan UU dan peraturan.
Penegasan itu disampaikan .Raden Syafei dalam seminar nasional bertema ‘Radikalisme Bukan Solusi’, yang digelar Al Ittihadiyah Tebingtinggi, di Gedung Hj Sawiyah, Jalan Sutomo, Kota Tebingtinggi, Sabtu (19/8/2017).
“Jika hari ini ada kelompok yang mencoba ingin mengubah Pancasila dan UUD 1945, atau ingin mengubah dan menistakan Islam, harus dilawan dengan faham yang radikal. Tidak ada tawar-menawar dan negoisasi hanya dilakukan sesuai dengan UU dan proses hukum yang berlaku," kata politikus Partai Gerindra ini.
Wakil rakyat dari Sumatera Utara ini sebelumnya juga membeberkan sejarah lahirnya Kemerdekaan RI serta lahirnya Pancasila dan UUD 1945,
"Bagaimana Bung Karno dengan pemikiran yang sangat radikal dan bertoleransi Islam dalam melahirkan Pancasila dan UUD 1945. Saat ini kita harus mampu menghadapi apa yang sedang dicari oleh negara adikuasa bersama sekutunya dengan geo politiknya, yakni mencari sumber energi, pemasaran produksi dan tempat pemukiman, dan ini harus dilawan dengan faham radikal bukan tindakan radikalisme," tegasnya.
Dijelaskan juga bahwa Indonesia menjadi sasaran dari geo politik tersebut dengan mengembangkan beberapa program yang di disain secara baik, di antaranya melalui LGBT (lesbian, gay, bisexual, transgender), narkotika dan terorisme.
"Jika mereka berhasil mengobok-oboknya maka lemahlah Indonesia dan akhirnya bisa mereka kuasai.“Jadi, jangan biarkan bangsa kita terprovokasi. Jangan biarkan pula umat Islam dijauhkan dari kitab suci Al Quran sebagai tuntunan. Ini pelemahan yang sangat berbahaya," tandasnya.
Seminar yang diikuti 300 orang peserta dari perwakilan pelajar SMA se-Kota Tebingtinggi, para pimpinan Ormas Islam dan para tokoh agama itu juga menghadirkan narasumber Ketua Al Ittihadiyah Sumut H Syafaruddin Siahaan, Kapolres Tebingtinggi AKBP Hj Ciceu Cahyati dan Walikota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan selaku keynote speaker serta dihadiri Ketua Al Ittihadiyah Kota Tebingtinggi H Muhammad Hasbie Ashshiddiqi.
Walikota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan sebagai keynote speaker yang membuka resmi seminar ini menyampaikan apresiasi dan salut terhadap Al-Ittihadiyah Tebingtinggi. Meskipun baru terbentuk pengurusnya sudah mampu melaksanakan seminar nasional dengan menghadirkan narasumber tokoh nasional H Muhammad Syafei.
Menurut H Umar Zunaidi Hasibuan, radikalisme itu merupakan satu paham yang menginginkan perubahan secara keras, dan dilakukan tanpa mematuhi konstitusi, sama halnya dengan pemaksaan kehendak.
“Radikalisme dapat mengganggu stabilitas politik dan keamanan di daerah. Berpengaruh besar pada kegiatan perekonomian suatu wilayah dan menghambat proses jalannya pembangunan di wilayah tersebut. Dapat melahirkan disintegrasi. membuat daerah terpisah dan terpecah belah," ujarnya.