Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com. Simpang Jodoh. Kawasan yang berada di Desa Tembung, Kabupaten Deliserdan itu kini cukup fenomenal di Tembung dan menjadi icon jajanan yang wajib dicoba.
Simpang Jodoh yang dijuluki sebagai tempat bersatunya dua jomblo sambil menikmati rujak yang sudah cukup populer sejak tahun 1970-an hingga hari ini masih berkibar.
Yuk kita buktikan seperti apa lezatnya. Secara khusus awal Agustus lalu medanbisnisdaily.com sengaja meliput tentang kegiatan para penjual rujak yang berderet rapi di Simpang Jodoh. Ada 32 gerai penjual rujak yang bersaing sehat mendapatkan rezeki dari berjualan rujak. Salah satunya Rujak Melly.
Meli adalah generasi kedua yang berjualan di tempat ini, diturunkan dari ibunya yang juga masih berjualan di tempat yang sama, hanya saja beda gerai.
Dengan modal steling yang sudah diisi aneka buah, Melly menggoda pandangan setiap orang yang lewat. Aneka buah, seperti mangga, jambu air, jambu kelutuk, nenas, bengkoang, kedondong, timun. ditata dalam steling. Jambu air yang biasanya disapa jambu mawar menjadi ciri khas Melly, juga dengan beberapa pedagang lain. Jambu mawar warna khas merah darah dengan buah sebesar genggaman anak-anak dipajang lebih dominan.
“Harus ada daya tarik mbak, karena kita harus bersaing dengan teman yang jualan yang sama. Ini salah satu cara memancing orang yang belum pernah beli rujak di tempat saya. Siapa yang gak ngiler ngeliat jambu merah kayah gini,” ucapnya sambil tertawa.
Melly menyediakan dua jenis rujak, yaitu rujak potong dan rujak tumbuk. Jika rujak potong, caranya adalah buah yang dipotong kasar, kemudian disiram bumbu rujak. Sementara rujak tumbuk, masing-masing buah itu diuleg halus, yang kemudian disiram bumbu rujak.
Kuncinya bumbu dan mutu buah
Kunci kelezatan rujak ini, selain dari kualitas buah adalah bumbu rujaknya. Bahan bumbu rujak terdiri dari kacang tanah goreng, cabai rawit, garam dan gula merah, pisang batu dan buah rumbia.
Semua bumbu diuleg terlebih dahulu. Diawali dari cabai rawit dan garam. Selanjutnya pisang batu dan buah rumbia. Kedua jenis buah ini menimbulkan rasa ketir, makanya takaran harus pas.
Selanjutnya barulah diuleg kacang tanah yang sebelumnya sudah digoreng. Kacang tanah diuleg kasar. Saat semua bumbu mulai halus dan bercampur, barulah disiram gula merah.
“Nah, gula merah ini juga harus asli. Saya pakai gula aren yang didatangkan dari Sipirok,” tuturnya.
Saat dihidang, bumbu disiram di atas buah. Perporsi rujak potong dijual Rp 15.000.
Sementara jika itu rujak tumbuk, bahan-bahan yang tadi dipotong lebih laus yang kemudian diuleg. “Kalau rujak halus ini tidak begitu banyak permintaan. Rujak potong yang dominan,”ucap Melly. Perporsi rujak tumbuk dijual Rp 15.000.
Rujak Melly buka sejak pukul 11 siang dan tutup hingga sore hari.