Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kemarin, Menteri ESDM, Ignasius Jonan, menyebut PT Freeport Indonesia sudah setuju untuk menjual 51% saham ke pihak nasional Indonesia. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), menyebut negosiasi divestasi masih berlanjut hingga Oktober.
"Ya kan masih berlangsung, itu hari kan diputuskan delapan bulan mereka waktu sampai Oktober. Jadi ya masih berlangsung ini," kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (22/8).
Namun JK mengingatkan negosiasi dengan Freeport adalah fokus pada waktu penyerahan 51% saham yang akan dijual ke dalam negeri.
"Tapi divestasi itu kan bukan mungkin jumlahnya iya, tapi waktunya kapan yang 51 persen itu di situ yang masih perlu dirundingkan," ucapnya.
JK yakin akan ada titik temu antara pemerintah dan Freeport karena ada batas waktu yang telah disepakati. "Pemeirntah juga tetap yakin bahwa itu, tapi yang jadi persoalannya kapan juga kesiapan masing-masing," kata JK.
Perlu diketahui, divestasi saham adalah salah satu dari 4 isu yang sedang dinegosiasikan antara pemerintah dan Freeport.
Pihak Freeport Indonesia menyatakan keempat isu yang sedang dirundingkan, yaitu stabilitas investasi jangka panjang, kelanjutan operasi Freeport pasca 2041, pembangunan smelter, dan divestasi saham adalah 1 paket.
Semuanya harus disepakati sekaligus karena saling terkait, tidak bisa dipisah-pisahkan. Misalnya jika tidak ada jaminan stabilitas investasi dan perpanjangan izin operasi sampai 2041, tentu Freeport tak mau membangun smelter dan melakukan divestasi.
Jadi kesepakatan baru tercapai ketika semua isu terselesaikan. Jika dari 4 itu ada satu saja yang tak mendapatkan titik temu, maka 3 isu lain pun tidak bisa disepakati.
"Seperti yang pernah kami sampaikan sebelumnya, semua poin dalam negosiasi adalah satu paket kesepakatan. Divestasi adalah salah satu dari 4 poin negosiasi," kata VP Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Riza Pratama. (dtf)