Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Mekah. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menengok jemaah haji Indonesia di sejumlah hotel di Mekah. Jemaah kaget, curhat soal sayur asem dan surprise dapat menempati hotel mewah.
Di Hotel Al Murjan Royal, Sektor 6, Syisyah Raudhah, Rabu (23/8/2017) sekitar pukul 10.30 Waktu Arab Saudi (WAS), Menag Lukman menengok kamar jemaah. Jemaah asal Tangsel, Oriza Irnanda, menyebut makanan untuk jemaah sudah memadai. Cita rasa Indonesia-nya muncul.
"Cuma saya kangen sayur asem," katanya spontan disambut tawa Menag Lukman dan jemaah lain.
Menag didampingi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar Ali, Direktur Bina Haji Khoirizi HD, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Kabiro Humas Kemenag Mastuki, dan Kadaker Mekah Nasrullah Jasam.
Menag Lukman mengatakan layanan katering pada H-5 puncak haji 31 Agustus akan dihentikan. Bukan karena tidak ada makanan, tapi layanannya tidak memungkinkan di tengah lalu lintas yang padat. Ini juga berlaku bagi jemaah negara lain.
"Perusahaan katering tidak ada yang mau ambil risiko," jelas Lukman.
Selain kamar, Menag juga mengecek musala. Dia ingin memastikan musala memadai saat bus Salawat yang dipakai jemaah ke Masjidil Haram berhenti beroperasi sementara menjelang puncak haji.
Saat Lukman hendak meninggalkan hotel, jemaah heboh. Di lobi, mereka berebut minta berfoto bersama. Sampai di luar hotel pun puluhan jemaah minta berfoto.
Selanjutnya, rombongan Menag bergeser ke hotel lain. Sambutan jemaah juga meriah. Semua kaget karena disambangi di kamar. Apalagi rata-rata baru kali ini bertemu Menag.
Di Hotel Jarwal yang berjarak 1 kilometer dari Masjidil Haram, jemaah asal Jember, Risky (22) dan Wiwin (39), mengaku bersyukur mendapatkan fasilitas lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Kata yang sudah pernah (haji) pemondokannya nanti gini-gini (jelek). Eh ternyata saya malah dapat hotel mewah," kata Risky sambil tersipu malu.
Risky dan Wiwin merupakan jemaah gelombang pertama. Mereka dan dua kerabatnya mendarat di Madinah dan tinggal selama delapan hari di hotel bintang 5. Hotel setara juga mereka dapatkan di Mekah. Lukman tersenyum dan meminta Risky dan Wiwin bersyukur.
"Komitmen pemerintah adalah berusaha semaksimal mungkin melayani jemaah agar ibadahnya lancar. Semoga mabrur," kata Lukman.Sekitar pukul 12.25 WAS, Menag dan rombongan mengakhiri kunjungan ke pemondokan dan bersiap dengan agenda lain. Rencananya, malam nanti waktu setempat, Menag akan bicara di hadapan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dan Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI). (dtc)