Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Jika melakukan pelesiran ke pingiran Kota Medan, maka sering kita menemukan warung makan yang bertuliskan Mie Sop Bacok. Meski sekilas mie sop dengan mie sop bacok tampak sama, tapi sebenarnya keduanya berbeda, baik dari rasa juga tampilan.
“Beda lah kak, mie sop ayam bacok menggunakan daging bertulang yang sudah digoreng garing. Sementara mie sop biasa menggunakan daging ayam suir,” ungkap Ria, pemilik mie sop ayam bacok di Jalan Pasar 7, depan Amal Bakti, Tembung.
Mie sop ayam bacok memiliki rasa kaldu yang sungguh lezat. Gurih dengan rasa bumbu yang berasa.
“Ini sebelumnya ayam saya rebus terlebih dahulu. Kaldunya saya ambil untuk kuah. Jadi gak perlu lagi pakai perasa,” terang Ria. Ditambah lagi bumbu yang terasa kuat membuat rasanya menjadi lebih gurih dan wangi.
Ayam yang sudah direbus diangkat. Selanjutnya daging ayam digoreng kembali hingga garing, untuk dipotong potong saat mie sop hendak disajikan.
“Saya goreng daging ayamnya lebih garing. Makanya harus dibacok (dipotong), bukan di suir,” imbuhnya.
Mie sop menggunakan pilihan mie kuning, bihun dan mie tiau. Usai disiram kuah, turut disertai daun bawang dan bawang goreng. Per porsi mie sop dijual cuma Rp 10.000. Cukup ekonomis, kan?