Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta, Sepakbola merupakan salah satu olahraga dengan banyak penggemar. Namun hati-hati, bermain sepak bola bisa berisiko pada kesehatan otak.
Hal ini ditemukan saat peneliti dari St Michael's Hospital melakukan pemindaian otak saat pramusim kepada para atlet. Peneliti melihat bahwa atlet yang melakukan olahraga kontak fisik seperti sepak bola, basket dan hoki lapangan memiliki perbedaan struktur otak, fungsi dan penanda kimia yang biasa dikaitkan dengan cedera otak dibandingkan dengan atlet yang tidak melakukan olahraga kontak fisik.
Studi yang diterbitkan di jurnal Frontiers of Neurology menemukan perbedaan di struktur white matter yang merupakan saluran serat yang menghubungkan bagian-bagian otak sehingga memungkinkan untuk berkomunikasi satu sama lain.
Lebih lanjut, atlet olahraga dengan tingkat kontak fisik yang tinggi juga menunjukkan tanda penurunan komunikasi antara area otak dengan peningkatan aktivitas. Khususnya pada area yang berkaitan dengan fungsi penglihatan dan motorik dibandingkan dengan atlet yang tidak melakukan kontak fisik seperti bola voli.
"Studi ini mengisi kesenjangan penting yang harus dipahami bagaimana dampak olahraga dengan kontak fisik pada kesehatan otak. Seperti langkah untuk memahami lebih baik kenapa sebagian kecil atlet olahraga kontak fisik menunjukkan konsekuensi kesehatan jangka panjang yang negatif," ucap Tom Schweizer ketua Neuroscience Research Programme dikutip dari Indian Express.
Dalam studi ini, peneliti hanya berfokus pada dampak jangka panjang atlet olahraga kontak fisik, seperti sepak bola dan hoki es di mana atlet bisa mengalami ratusan dampak dalam satu musim. Namun, belum diketahui konsekuensi pada fisik dalam olahraga kontak fisik ini. (dcn)