Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pemerintah secara bertahap mengalihkan bantuan beras rastra menjadi bantuan pangan non tunai lewat Rp 110.000 per bulan. Lewat kartu yang diterbitkan bank BUMN, keluarga miskin bisa membeli bahan pangan di toko yang sudah ditentukan atau e-warong.
Penerima bantuan hanya bisa membeli 4 bahan pangan di e-warong yakni beras, telur ayam, minyak goreng, dan gula.
Bagaimana jika kartu tersebut kemudian dipakai untuk barang lain seperti rokok?
Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos, Andi Dulung, untuk mencegah hal itu terjadi, pengawasan dilakukan pada sisi agen e-warong. Setiap e-warong yang merupakan agen langsung dari perbankan yang diberikan fasilitas EDC, dilarang untuk menjual selain 4 bahan yang telah ditetapkan.
"E-warong prinsipnya agen bank bersangkutan, dia diberikan EDC (mesin pembaca kartu). Memang kelemahannya di bantuan pangan non tunai ini bisa disalahgunakan untuk hal lain, seperti kalau Anda beli rokok, kongkalikong antara agen dan penerima bantuan. Kalau ketahuan, langsung dicabut keagenannya," ucap Andi di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (24/8/2017).
Soal pengawasan di lapangan, jelas dia, hal tersebut dilakukan oleh perbankan yang membawahi agen atau pengelola e-warong. Di sisi lain, agen e-warong juga sudah diberitahu perbankan untuk tidak membantu penyalahgunaan kartu tersebut.
"Prinsipnya pengawasan itu di bank, dia bisa cabut kalau ada agen yang ketahuan menjual rokok dengan memotong saldo dari kartu. Karena penerima bantuan hanya bisa menggunakannya untuk membeli beras, minyak goreng, gula, dan telur. Selain itu tak boleh," jelas Andi.
"Pengawasannya bagaimana? Itu ada di bank, dia bisa dapat laporan dari masyarakat, melakukan sidak, atau pemeriksaan lainnya. Yang pasti, bank langsung mencabut kemitraan kalau ketahuan," tambahnya.
Diungkapkannya, penerima bantuan beras rastra yang jumlahnya 15,5 juta keluarga, akan secara bertahap dialihkan seluruhnya ke bantuan pangan non tunai. Tahun 2018, targetnya sudah ada 10 juta penerima rastra yang sudah beralih ke bantuan pangan non tunai. (dtf)