Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily-Chennai. Tamil Nadu merupakan negara bagian yang berada di selatan India. Ibukotanya adalah Chennai, dulunya disebut Madras. Dalam literature disebutkan Chennai adalah kota metropolitan terbesar keempat di India. Luasnya adalah 174 km² dan pada 2006 penduduknya berjumlah 4.352.932 jiwa.
Ekonomi Chennai memiliki basis industri yang luas di industri mobil, komputer, teknologi, perangkat keras manufaktur dan kesehatan. Kota ini adalah eksportir kedua terbesar India untuk perangkat lunak, teknologi informasi (TI).
Chennai juga pusat penting bagi musik carnatic dan host acara budaya besar. Industri film Tamil, adalah terbesar kedua industri film di India.
Belum lama ini penulis berkesempatan mengunjungi Tamil Nadu dan menetap di sana selama lebih kurang 2 minggu. Selain Kota Chennai, penulis juga mengunjungi kawasan wisata Yellagiri, sebuah dataran tinggi, yang dari Chennai berjarak kurang lebih 10 jam perjalanan bus.
Menyaksikan Kota Chennai di pagi hari adalah melihat rutinitas masyarakatnya. Sekitar jam 7 pagi waktu setempat, jalanan di kota ini sudah dipadati dengan orang-orang. Antara lain para buruh, anak-anak sekolah, pegawai pemerintahan dan para pedagang. Mereka mendominasi jalan-jalan protokol kota. Angkutan umum di jalan-jalan Chennai didominasi oleh bus-bus dan bajaj.
Calon penumpang menunggu bus-bus itu di trotoar. Mereka akan mengacungkan jari tangan sebagai kode untuk memberhentikan bus. Bus-bus itu termasuk angkutan rakyat yang sangat dinimati. Tidak heran, pada jam-jam tertentu, penumpangnya bisa membludak. Bahkan sebagian ada yang sampai harus bergelantungan di pintu bus. Sedangkan bajaj lebih diminati oleh para ibu-ibu untuk berbelanja.
“Aktivitas di kota ini selalu ramai sepanjang hari. Dan makin ramai pada sore harinya saat anak-anak sekolah dan para pekerja akan pulang,” kata Shiraj, warga Chennai yang memandu penulis.
“Kami menggunakan dua bahasa Inggris dan Tamil. Anak-anak sekolah sejak sekolah dasar sudah dibekali bahasa Inggris tetapi tidak melupakan bahasa Tamil,” tambahnya.
Dilihat dari fisiknya, bus-bus, bajaj maupun kendaraan itu termasuk telah berusia. Barangkali di Indonesia khususnya Jakarta, bus-bus itu mirip bus PPD atau mungkin juga bus nasional yang pernah jaya di Medan, sekitar tahun 80-an. Sedangkan mobil pribadi ukuran mewah hanya sesekali melintas. Kebanyakan masyarakat masih menggunakan mobil lama, seperti Fiat tahun 1970-an.
Begitu juga dengan model dan cara berpakaian sebagian masyarakatnya. Celana kampak, rambut setengah ikal dan warna kulit coklat legam. Mengingatkan kita akan suatu masa di Indonesia.
Penulis menyempatkan diri mendatangi pasar tradisional. Suasana di pasar tradisional itu tidak jauh berbeda dengan pasar tradisional di Indonesia. Para pedagang umumnya menjual kebutuhan bahan pokok. Antara lain sayur-sayuran, rempah-rempah, buah-buahan dan juga hasil laut.
Tak lupa mereka juga menjual aneka bunga warna-warni yang merupakan ciri masyarakat India. Para pedagang itu umumnya mengenakan busana tradisional mereka. Yang perempuan mengenakan sari dan laki-alki mengenakan pakaian terusan mirip-mirip baju koko.
Memang busana tradisional India itu merupakan busana keseharian masyarakat di sana. Hanya ketika mereka akan bekerja dan sekolah mereka baru mengenakan busana formal.
“Sejuta” Kuil
Di kota itu banyak berdiri kuil sembahyang masyarakat Hindu Tamil. Bangunan-bangunan yang tinggi arstiketuralnya hampir ada di setiap sudut maupun persimpangan jalan. Di Medan kuil-kuil sembahyang itu bisa kita lihat contohnya. Seperti kuil Shri Mariamman di jalan persimpangan Jalan Teuku Umar dan Zainul Arifin, banyak ditemukan di sepanjang jalan Kota Chennai.
Sekarang ini masyarakat di Tamil Nadu, tidak hanya orang India Tamil. Sejak beberapa tahun terakhir banyak imigran yang menetap dan sebagian di antaranya telah mengubah kewarganegaraannya. Meski sepintas mereka terlihat sama, namun secara akar budaya dan agama mereka terbilang heterogen. Tidak sedikit pula di antara mereka yang beragama Islam. Para perempuan muslim ini biasanya menggunakan cadar sebagai identitas fashion mereka.
Selain menguasai industri tekstil dan perangkat mobil, India juga dikenal dengan film-filmya yang mendunia. Mungkin film India satu-satunya film yang berdurasi sampai 3 jam. Film bagi masyarakat India, khususnya Chennai masih cukup dekat dengan masyarakat. Kesan itu saya tangkap lewat poster-poster film yang ditempel di beberap tembok di sudut Kota Chennai.
Saya jadi ingat, metode promo seperti itu juga diterapkan di Indonesia. Di Chennai konsep promo seperti itu masih dipraktikkan sehingga semakin mengentalkan mereka sebagai negara yang masyarakatnya gemar menonton film.