Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Sejak Jumat pekan lalu, ribuan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik sejumlah bank di Indonesia mengalami gangguan dan offline. Ini akibat masalah teknis pada satelit Telkom 1.
Transaksi nasabah lewat ATM pada akhir pekan yang seharusnya ramai, terganggu karena masalah jaring komunikasi yang terjadi.
Beruntung bagi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), yang saat ini telah memiliki satelit sendiri bernama BRISat. Satelit yang diluncurkan pada tahun lalu.
Meski belum semua ATM BRI tersambung dengan BRISat, namun ATM yang masih menggunakan satelit milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) ini sangat sedikit.
Direktur BRI, Sis Apik Wijayanto, mengatakan dari sekitar 25.000 ATM yang dimiliki oleh BRI, hanya 321 yang offline akibat gangguan satelit Telkom 1. Dan per hari ini, tinggal sekitar 100 yang masih mengalami gangguan.
"Hanya sekitar 1,3% yang mengalami gangguan. Dari 25.000 ATM, sudah sekitar 11.000 yang terhubung dengan BRISat. Kami targetkan Maret 2018 sudah semua ATM masuk jaraingan BRISat," jelas Sis singkat saat ditemui pada rumah makan di Grand Indonesia, Jakarta, Senin (28/8).
BRISat ini merupakan satelit pertama yang dimiliki oleh institusi keuangan di dunia. Tujuan BRI memiliki satelit sendiri adalah untuk menjaga keandalan komunikasi, yang bisa membuat BRI terhubung dengan masyarakat hingga ke pedalaman Indonesia.
Secara bisnis, BRI juga bisa meningkatkan kapasitasnya untuk menginovasi produk-produk baru perbankan, terutama produk digital lewat satelit tersebut.
Lalu kedua, satelit ini akan membuat biaya komunikasi BRI lebih efisien. Karena BRI menghabiskan biaya komunikasi sekitar Rp 500 miliar setahun, termasuk untuk menyewa satelit.
Sementara BRIsat yang dibanderol Rp 3 triliun lebih ini, bisa beroperasi selama 15 tahun, bahkan usia teknisnya bisa diperpanjang menjadi 17 tahun.
Lewat BRISat, BRI bisa menghemat biaya komunikasi sekitar 40% per tahun. Belum lagi biaya sewa satelit tiap tahun naik. Satelit ini juga akan membuat layanan perbankan BRI sama kualitasnya di seluruh Indonesia. Jadi kecepatan layanan perbankan di kota besar dengan wilayah terpencil akan sama.
Lewat jangkauannya ke wilayah terpencil, kredit BRI ditargetkan meningkat dan pertumbuhannya bisa di atas rata-rata kredit perbankan nasional.
BRIsat memiliki 45 transponder yang akan dipakai hampir semuanya oleh BRI. Selama ini, untuk melayani akses komunikasi 1.612 cabang, BRI harus menyewa sebanyak 23 transponder dari operator satelit. BRI juga mengoperasikan sendiri satelit ini dengan membentuk unit khusus. (dtf)