Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaly.com - Medan. Mengaku telah berhasil menjual kulit harimau Sumatera berkali-kali, IS akhirnya dibekuk. Tak tanggung-tanggung, dia ditangkap tangan melakukan aktivitas haram menjual bangkai harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) utuh.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), Misran mengatakan dalam konferensi pers di aula kantornya di Jalan Selamat, Medan, Senin (28/8/2017), pelaku IS merupakan orang lama dalam praktik kejahatan terhadap satwa liar dilindungi.
Dari pengakuan IS saat diperiksa, dia mengaku bahwa sebelum akhirnya ditangkap dengan barang bukti harimau Sumatera utuh dalam kondisi mati sudah dua kali dan menjualnya kepada seseorang.
Dijelaskannya, pada Minggu (27/8/2017), pukul 09.30 WIB, tim patroli gabungan BBTNGL dan Forest and Wildlife Protection Unit (ForWPU) menangkap tangan pria berusia 58 tahun di Dusun Sumber Waras, Desa Sei Serdang, Kecamatan Batang Serangan, Langkat. Tempat tersebut merupakan lokasi perkebunan PT Mutiara yang berbatasan dengan resort Cinta Raja (TNGL).
Dari tangan pria berkumis tebal dan rambut awut-awutan tersebut, pihaknya menyita satu ekor bangkai harimau sumatera berkelamin betina dengan badan dari kepala hingga ujung ekor sepanjang 198 cm dan tinggi 86 cm. Harimau malang tersebut, lanjutnya, diperkirakan berusia tiga tahun.
Dijelaskannya, operasi tangkap tangan ini berawal dari informasi masyarakat yang kemudian dikembangkan dengan menyisir di sekitar lokasi yang menjadi target. Saat itu, kata dia, IS memanggul harimau sumatera tersebut di pundaknya. Tangan dan kakinya diikat dan ditutupi dengan kain.
Tanpa banyak bicara, IS dan barang buktinya digelandang ke Kantor Balai Pengelolaan Taman Nasional (BP TN) Wilayah III Stabat. Kemudian, baik IS maupun bangkai harimau sumatera dibawa ke Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Sumatera.
Direktur Yayasan Orangutan Sumatera Lestari - Orangutan Information Center (YOSL - OIC), Panut Hadisiswoyo mengatakan, kawasan TNGL merupakan habitat bagi harimau sumatera yang tersebar dari Aceh hingga Langkat. Dikatakannya, setidaknya ada 100 ekor harimau sumatera di TNGL.