Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Moskow. Dua pelaku bersenjatakan pisau menikam seorang polisi di Dagestan, Rusia hingga tewas. Satu polisi Rusia lainnya luka-luka dalam insiden yang sama.
Disampaikan Komisi Investigatif Rusia, seperti dilansir AFP, Senin (28/8/2017), kedua pelaku akhirnya 'dilumpuhkan' oleh polisi setempat, dalam serangan yang terjadi di sebuah pom bensin di kota Kaspiisk ini. Kantor berita RIA Novosti melaporkan dua pelaku tewas ditembak polisi.
Motif penyerangan ini belum diketahui pasti. Namun televisi lokal Rusia, Rossiya 24, menyebut serangan ini sebagai 'upaya untuk mengulang' aksi penikaman yang marak terjadi di wilayah Eropa Barat dan diklaim oleh kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Otoritas setempat belum secara resmi menyatakan insiden di Dagestan ini sebagai serangan teroris.
Sejumlah sumber penegak hukum yang dikutip Rossiya 24 menyebut salah satu pelaku membawa bendera hitam ala pelaku jihad di dalam tas ransel yang dibawanya. Sedangkan seorang sumber lainnya yang memahami penyelidikan insiden ini menuturkan kepada kantor berita TASS bahwa penyidik menemukan dua bilah pisau dan sejumlah barang dengan logo ISIS.
Penyelidikan tengah dilakukan atas insiden ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas rentetan serangan terhadap personel kepolisian di Dagestan, yang melibatkan senjata api maupun peledak.
Para militan dari Dagestan diketahui banyak bergabung dengan ISIS. Tahun 2015, ISIS mengklaim telah memiliki 'cabang' di North Caucasus.
ISIS sebelumnya mengklaim bertanggung jawab atas serangan di kota Surgut, Rusia bagian timur laut, pada 19 Agustus lalu. Dalam serangan itu, seorang pria bersenjatakan kapak melukai tujuh orang sebelum ditembak polisi setempat. (dtc)