Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan, hingga semester I-2017 terdapat 24 perusahaan pelat merah mengalami kerugian yang totalnya mencapai Rp 5,8 triliun.
Sekertaris Menteri BUMN Imam A Putro mengatakan, total kerugian 24 BUMN ini paling besar disumbang dari PT Garuda Indonesia (Persero).
"Semester I memang seperti gede itu Garuda, total kerugian semester sekitar Rp 5 triliun," kata Imam di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (30/8).
Garuda Indonesia di sepanjang semester I-2017, perseroan mengalami kerugian sebesar US$ 283,8 juta dengan mengakumulasikan kerugian di kuartal I-2017 sebesar US$ 99 juta dan kerugian kuartal II-2017 US$ 184,7 juta. Angka ini mengalami kenaikan signifikan semester I-2016 US$ 63,19 juta.
Imam mengaku, telah memiliki rincian total kerugian yang sebesar Rp 5,8 triliun dari 24 perusahaan pelat merah. Namun, dirinya enggan membeberkannya. "Ada, tapi jangan lah, kita kan masih ada waktu, itukan data semester I," ungkap dia.
Sebanyak 24 BUMN yang mengalami kerugian bergerak di berbagai sektor, antara lain perdagangan, farmasi, pariwisata, percetakan, pertambangan, industri strategis, industri keuangan, hingga transportasi.
Imam menambahkan tidak seluruh perusahaan pelat merah mampu mencetak laba di semester I-2017. Dari 118 perusahaan, pasti ada perusahaan yang tipikal baru mendapat laba di semester II-2017.
"Di tempat Pak Wahyu (Deputi) revenue side-nya itu tidak di semester I, tapi semester II, makanya kemarin bicara nanti coba lihat di triwulan III, sampai Desember," jelasnya.
Masih ada waktu sekitar empat bulan lagi bagi 24 perusahaan pelat merah memperbaiki catatan minornya di 2017.
"Kita masih ada waktu 4 bulan untuk mengupayakan, komitmennya teman-teman, kami dan menteri BUMN ke depan BUMN itu lebih bisa memberikan kontribusi," ungkap dia. (dtf)