Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang memusnahkan 15.095 batang bibit Anggrek asal Filipina. Bibit anggrek tersebut dinyatakan mengandung bakteri.
"Dimusnahkan karena mengandung bakteri Dickeya Chrysanthemi yang merupakan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) A1 golongan 1. Bakteri ini belum ada di Indonesia dan tidak dapat dibebaskan dengan cara perlakuan," kata Kepala BBKP Eliza Suryati dalam keterangannya, Kamis (31/8).
Bakteri tersebut diketahui dapat merusak tanaman lainnya. Penularannya bisa melalui benih dan sisa tanaman.
"Bakteri Dickeya chrysanthemi menyebabkan penyakit busuk lunak pada tanaman anggrek dan tanaman lainnya jika masuk ke Indonesia. Dapat ditularkan melalui benih, tanah, sisa-sisa tanaman, maupun air irigasi," lanjutan Eliza.
Pemusnahan itu dilakukan dengan cara dibakar menggunakan alat khusus. Selain belasan ribu bibit anggrek, sejumlah komoditas tumbuhan lain yang diamankan dalam sejak April hingga Agustus juga dimusnahkan.
"Ditemukan OPTK berdasarkan uji laboratorium BBKP Soekarno-Hatta sebanyak 231 upaya penegahan dalam kurun waktu April hingga Agustus 2017," imbuhnya.
Komoditas lain yang ikut dimusnahkan yakni Rice seeds sample sebanyak 2,2 kg, Sorghum seeds sebanyak 200 kg, Benih (Bawang, kacang, rumput, cabai, kedelai dan jagung), bibit bawang, dan kurma
"Tindakan ini dilakukan guna mencegah masuk dan tersebarnya hama penyakit hewan dan organisme pengganggu tumbuhan dari luar negeri," pungkasnya. (dtc)