Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta.Menpora Imam Nahrawi akan mengevaluasi komponen terkait menyusul kegagalan Indonesia di SEA Games 2017. Salah satunya, Satlak Prima.
Kegagalan Indonesia di SEA Games 2017 Kuala Lumpur memenuhi target medali emas menjadi tamparan keras bagi Kemenpora. Pernah menjanjikan tak ada lagi masalah terlambat uang saku dan perlengkapan peralatan latih tanding, menjelang SEA Games 2017 persoalan malah makin rumit.
Satlak Prima pun mau tak mau harus ikut bertanggung jawab dengan tugas mereka menggodok atlet elite nasional. Fungsi dan perannya pun dipertanyakan karena prestasi Indonesia tiada berubah, bahkan cenderung menurun.
Ketua Satlak Prima, Achmad Soetjipto, mengakui tak memahami peta kekuatan lawan di SEA Games 2017 Kuala Lumpur. Di sisi lain, Satlak Prima memang tak bisa memberikan fasilitas ideal untuk para atlet elite karena tak memiliki kewenangan menggunakan anggaran.
Menpora Imam akan segera mengambil terobosan untuk mengatasi jebloknya prestasi olahraga nasional. Apalagi, Indonesia sudah ditunggu ajang lain yang lebih besar, Asian Games 2018.
"Satlak Prima akan saya evaluasi total," kata Menpora Imam Nahrawi ketika ditanya soal peran Satlak Prima sejauh ini, di Kantor Kemenpora, Senayan, Kamis (31/8/2017).
Imam juga sekaligus menjawab terkait evaluasi yang menyangkut restrukturisasi Prima.
"Makanya saya sedang melakukan kajian mendalam, pekan depan akan selesai semua," ujarnya.
Sebagai gambaran, masalah restukturisasi Satlak Prima juga pernah dicetuskan Menpora Imam. Dia berjanji akan melakukan perombakan sebelum Olimpiade 2016. Namun belum ada perubahan signifikan terhadap prestasi olahraga Indonesia. dcn