Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Suku bunga kredit perbankan nasional per Juli 2017 rata-rata masih di 11,73% turun 3 basis poin (bps) dibandingkan periode Juni 11,77%. Bunga kredit yang masih double digit ini terjadi karena perbankan masih berhati-hati.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan penurunan bunga kredit akan diikuti pemangkasan suku bunga acuan BI 7 ays repo rate dari 4,75% menjadi 4,5%. Dia mengatakan, suku bunga rata-rata masih 11% dan diharapkan bisa terus turun.
"Kalau kami perhatikan di perbankan suku bunganya agak lambat turunnya, tapi BI meyakini kalau bunga simpanan sudah turun maka bunga kredit juga akan mengikuti," kata Agus di Gedung BI, Jumat (1/9/2017).
Agus mengatakan, bank masih berhati-hati dalam penurunan bunga karena risiko kredit bermasalah yang meningkat. Sehingga bank berhati-hati dalam mengelola portofolio kredit sehingga bunganya juga pelan diturunkan.
Agus menjelaskan, saat ini kredit yang masih berisiko adalah sektor komoditas. Dia menjelaskan Indonesia saat ini masih banyak melakukan ekspor untuk barang komoditas.
"Mulai dari batu bara sampai timah. Perbankan juga masih harus memberi perhatian kepada industri konsumsi dan perdagangan," ujarnya.
Bank sentral optimistis ke depannya bisa lebih membaik. Pada semester dua pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa tumbuh lebih baik dan bisa mendorong penyaluran kredit yang lebih tinggi.
Bank harus efisien
Dengan bunga kredit perbankan nasional per Juli 2017 secara rata-rata masih 11,73% dan pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan nasional rata-rata di atas 5%, BI menilai perbankan harus lebih efisien. Tujuannya, agar bisa menekan biaya-biaya yang mempengaruhi tingkat bunga kredit.
"Ya memang perbankan perlu meningkatkan efisiensinya, sehingga overhead cost kecil, net interest margin (NIM) bisa ditekan," tutur Agus
BI meyakini perbankan nasional juga mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, industri keuangan yang sehat akan direspons dengan penyesuaian bunga kredit dan bunga dana pihak ketiga.
Per Juli 2017, suku bunga kredit bank secara rata-rata masih di atas 10% yakni 11,73%. Sedangkan tingkat bunga periode Juni 2017 11,77%, sementara bunga deposito masih berada dikisaran 6,49%.
Berdasarkan data yang dihimpun detikFinance dari statistik perbankan Indonesia (SPI) per Mei 2017 pendapatan bunga bersih perbankan nasional tercatat masih di posisi 5,36% atau Rp 336,1 triliun dari rata-rata total aset produktif sebesar Rp Rp 6.277 triliun.
Persentase ini naik dari periode bulan sebelumnya yakni 5,35% atau sebesar Rp 334,6 triliun dari rata-rata total aset produktif Rp 6.253 triliun.
Pada akhir 2016 5,63% yakni sekitar Rp 329,91 triliun dari aset produktif Rp 5.854,7 triliun. Kemudian periode 2015 NIM tercatat 5,39% atau Rp 293,82 triliun dari aset produktif Rp 5.449,6 triliun. (dtf)