Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Tak perlu jauh-jauh ke Madura kalau mau sekadar menikmati pengobatan pijat tradisional "bekam". Datang saja ke Gedung Serbaguna, Jalan Pancing, Medan, tempat penyelenggaraan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), 4 - 9 September.
Acong dan 8 orang koleganya sesama pemijat bekam sedang berpraktik di sana. Tepatnya di pelataran bagian luar gedung. Perempuan dan lelaki, merekalah pemijat-pemijatnya.
Pijat bekam, cara pengobatannya menggunakan tanduk sapi yang sudah dibersihkan bagian dalamnya menjadi seperti pipa.
"Di sekitar bagian tubuh yang terasa sakit, diletakkan tanduk sapi yang sudah terlebih dulu diisi asap. Angin di bawah tanduk akan terhisap dan rasa sakit berkurang," kata Acong yang mengaku sebagai kepala atau pimpinan bagi rekan-rekannya.
Lama penyedotan angin dari tubuh pasien, kata Acong, tergantung pada pasien itu sendiri. Kalau dia sudah merasa enak, pengobatan rampung.
"Bedanya dengan memakai gelas, angin yang tersedot lebih banyak. Pasien akan merasa lebih nyaman," papar Acong yang mengaku berasal dari Pamekasan.
Acong dan pemijat bekam lainnya siap dipanggil ke tempat pasien berada. Cukup hubungi mereka di nomor ponselnya. Hanya Rp 50.000 sekali pengobatan.
"Di mana ada even keramaian seperti olimpiade ini biasanya kami datang ke sana, keliling. Beberapa bulan lalu kami berpraktik di Aceh, di pertemuan petani dan nelayan," ujar Acong.