Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Usai pemaparan konsep rancangan tata bangunan dan lingkungan (RTBL) oleh Noval Yura, Tim Leader dari PT Nusantara Citra, Selasa (05/09/2017), di Inna Hotel Dharma Deli, Medan, anggota tim konsultan dari PT Nusantara Citra ini pun dibanjiri pertanyaan dari peserta diskusi membahas RTBL Kawasan Pusaka Merdeka-Kesawan yang digelar Kementerian PU.
Burhan, dari Himpunan Pembangunan Jalan, mempertanyakan kenapa hanya 44,53 hektar dan bisa atau tidaknya pihak konsultan membuat konsep perencanaan kawasan Merdeka-Kesawan tanpa adanya baliho.
"Kota Medan ini makin lama semakin tidak jelas wajahnya. Pembangunan dilakukan tanpa perencanaan. Bahkan kalau berbicara mengenai cagar budaya yang dimiliki Kota Medan khususnya daerah kawasan Merdeka-Kesawan, pengerusakan sistematis bahkan dilakukan oleh pemerintah sendiri. Kenapa hanya 44,53 hektar, lalu bangunan heritage yang ada di kawasan Merdeka-Kesawan banyak yang tertutup baliho, jadi bisa ngga nanti kawasan ini tanpa ada baliho," terangnya.
Hal ini pun langsung dijawab Noval Yura."Kita memilih luas 44,53 hektar karena banyak pertimbangan. Tapi yang utama adalah karena hal ini diatur dalam undang-undang,” terangnya.
Ia pun melanjutkan, kawasan Merdeka-Kesawan bisa saja bebas dari papan reklame.
“Jika memang kesepakatan kita dan pihak terkait lainnya agar kawasan ini bebas dari baliho, kawasan sudah pasti akan bebas dari baliho," jawabnya.