Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Perusahaan konsultan asal Bandung, Jawa Barat, yakni PT Nusantara Citra merancang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Merdeka-Kesawan Kota Medan.
Hal itu terungkap dalam Focus Group Discussion RTBL) Kawasan Merdeka-Kesawan Medan yang digelar Satker Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, di Medan, Selasa (5/9/2017).
Sejumlah peserta pada prinsipnya tidak mempersoalkan mau dari daerah mana konsultan yang menyusun RBTL Kawasan Pusaka Merdeka-Kesawan Medan.
Hanya, yang menjadi soal adalah tentang kearifan lokal, nilai sejarah dan budaya masyarakat Medan dan kondisi terkini yang dikhawatirkan kurang terakomodir dalam RTBL itu.
Sebagian peserta FGD beranggapan bahwa RTBL yang disusun tersebut belum mencerminkan apa yang menjadi kebutuhan kawasan Lapangan Merdeka-Kesawan itu.
Karenanya, para peserta FGD banyak memberi masukan tentang RBTL itu, seperti penataan perparkiran antarkawasan, aspek kesejarahan antarkawasan, aspek keamanan, dan penertiban baliho (atau bila memungkinkan dilarang sama sekali), soal kepemilikan bangunan lama, Tugu Guru Patimpus dan lainnya.
"Masih harus direncanakan lebih mendalam, utamanya untuk mengembalikan peradaban dan marwah kawasan tersebut. Karena ini kota kami, kami tidak mau nantinya jadi salah arah lagi," kata Sekretaris Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI), Burhan Batubara.
Ketua Ikatan Arsitek Indonesis (IAI) Sumut, Taufik Mustafa, mengatakan pentingnya faktor kesejarahan (historical) yang akan menentukan karakter masing-masing kawasan ketika hendak dikonservasi.
Kemudian soal arkade (lorong pejalan kaki yang beratap dengan deretan di kedua sisinya), yang juga harus dikaji kembali mana-mana yang berfungsi atau tidak.
Suhardi dari Badan Warisan Sumatera (BWS) juga menilai kepastian faktor kepemilikan bangunan warren huis, yang akan dikonservasi juga menjadi penting. Kemudian bagaimana ketersediaan anggaran pemeliharaan pascakonservasi gedung-gedung heritage.
Noval Yuda dari PT Nusantara Citra mengatakan, pihaknya akan menampung semua masukan peserta FGD untuk memperkaya rancangan di RTBL itu.
"Kami akan meninjau RTBL, ini masih memungkinkan karena masih ada waktu 2-3 bulan lagi," katanya.
Dia tidak menampik bahwa pihaknya disebut kurang siap dalam menyusun RTBL tersebut. Hanya, sebelumnya telah dilakukan pendekatan-pendekatan dalam penyusunan RTBL itu sesuai dengan ketentuan yang ada.
Yang pasti, katanya, RTBL itu untuk menjadikan kawasan Merdeka-Kesawan Kota Medan sebagai kawasan wisata historis yang didukung dengan fasilitas yang berwawasan lingkungan.