Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pernahkah anda membayangkan membeli satu unit apartemen dan membayar menggunakan mata uang virtual?
Jika belum pernah, maka tak perlu dibayangkan. Pasalnya di Dubai sudah jadi kenyataan, penggemar sekaligus pemilik Bitcoin kini bisa memiliki satu unit Apartemen dengan cryptocurrency ini.
Pengembang properti asal Dubai, Aston Plaza & Residence, menjual 150 unit apartemen yang pembayarannya bisa dilakukan menggunakan Bitcoin. Mulai dari tipe studio dibanderol dengan harga 30 keping Bitcoin atau sekitar US$ 147.270 setara dengan Rp 1,94 miliar (kurs Rp 13.200).
Kemudian untuk satu unit apartemen dengan satu kamar tidur dijual dengan harga 50 keping Bitcoin atau sekitar US$ 245.450 setara dengan Rp 3,23 miliar.
Meskipun nilai tukar Bitcoin terus berfluktuasi karena berpatokan dengan dolar Amerika Serikat (AS) namun pembeli terus melakukan pemesanan secara online. Pembayaran menggunakan Bitcoin ditetapkan hanya selama 15 menit.
Salah satu pengusaha asal Inggris yang terlibat dalam proyek tersebut, Michelle Mone mengatakan memang lebih banyak apartemen yang dijual pada Oktober mendatang menggunakan mata uang fisik konvensional.
"Tapi kami ingin memberi kesempatan kepada orang yang ingin membayar menggunakan Bitcoin, ini adalah salah satu cara yang baik bagi pemegang Bitcoin untuk mengubah uangnya menjadi sebuah bagunan," ujar Michelle dilansir dari CNN, Jumat (8/9).
Dia menjelaskan, pembangunan apartemen di kawasan Dubai Science Park ini terdiri dari dua menara, kolam renang, bioskop luar ruangan hingga pusat perbelanjaan.
Michelle menyebutkan ada sebanyak 432 apartemen yang masih dalam tahap pengembangan dan akan dijual dengan uang konvensional. Proyek ini rencananya akan selesai pada September 2019.
"Selain unit apartemen, pembeli juga bisa membayar jasa desain interior menggunakan Bitcoin," kata dia.
Dari data Bitcoin.com, per tanggal 7 September 2017 harga satu keping Bitcoin tercatat US$ 4.909. Terus naik signifikan dari awal tahun ini.
Meskipun menyediakan cara pembayaran menggunakan Bitcoin, Michelle mengatakan pihaknya tidak akan menyimpan Bitcoin setelah transaksi penjualan dilakukan,
"Kami tidak berada di pasar perdagangan mata uang. Kami hanya pengembang properti, jadi begitu ada pembeli yang menggunakan Bitcoin maka kami segera mengubahnya menjadi dolar agar tidak berisiko," jelas dia.
Dalam transaksi ini, Michelle mengatakan menggunakan BitPay sebuah layanan yang akan memproses transaksi pembayaran menggunakan Bitcoin. (dtf)