Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labuhanbatu. Ratusan massa dari Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) se Labuhanbatu berunjuk rasa di Platinum Hotel, Jalan SM Raja, Rantauprapat, Jumat (8/9/2017). Mereka mendesak sejumlah penghuni hotel tersebut agar keluar dan meninggalkan Kota Rantauprapat.
Dalam aksinya, massa memajangkan sejumlah poster dengan beberapa tuntuntan. Mereka berteriak-teriak menandakan kekesalan terhadap penghuni hotel atas nama Surya Bakti Batubara cs yang dituding berencana mengobok-obok kepengurusan DPC SPTI Labuhanbatu.
Mereka menuding Surya cs di dalam Platinum Hotel sedang melakukan pembentukan kepengurusan SPTI tandingan di Labuhanbatu.
"Kami akan bubar dan meninggalkan hotel kalau Surya cs pergi dari Rantauprapat," kata Ketua SPTI Labuhanbatu, H Abdul Rahman Rambe didampingi Wakil Ketua DPC SPTI Mansyur Abidin dan Wakil Bendahara Malinton Pakpahan.
Mereka mengatakan, Surya Bakti Batubara merupakan mantan Ketum SPTI Pusat yang kalah dan digantikan CP Nainggolan hasil Munas di Jakarta, 27 - 28 Agustus 2017. "Dia sudah tidak Ketum lagi. Apa urusannya membuat dualisme kepengurusan di Labuhanbatu," imbuh mereka.
Sementara, kepengurusan Abdul Rahman Rambe masih sah sesuai hasil Muscab SPTI Labuhanbatu, April 2016. "Kenapa bakal dibentuk SPTI Labuhanbatu tandingan yang menunjuk Sariaman Siringo-ringo sebagai ketua dan sekretarisnya Suherlin Daulay," ujar mereka.
Pantauan medanbisnisdaily.com di dalam restoran Platinum Hotel terlihat sejumlah pria mengenakan baju seragam SPTI.
Belum diperoleh informasi dan konfirmasi dari pihak Surya Bakti Batubara dan pihak Kepolisian.Kasat Intelkam Polres Labuhanbatu, AKP Frans Simanjuntak terlihat sedang berkomunikasi dengan pihak Surya Bakti Batubara. Demo hingga kini masih berlangsung.