Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Perum Perumnas mencatat, hingga kemarin jumlah antrean orang yang mengambil nomor urut pemesanan (NUP) pembelian Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) di Stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Tanjung Barat yang berlokasi di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan telah lebih dari 1.200 nomor, tepatnya mencapai 1.270.
Jumlah pengambil NUP tersebut sudah melebihi jumlah unit rusunami yang disediakan yakni sebanyak 1.220 unit. Lalu bagaimana yang masih berminat?
"Pemesanan atau pengambilan NUP masih dibuka. Jadi yang masih berminat masih bisa melakukan pemesanan," kata Direktur Pemasaran Perumnas, Muhammad Nawir saat dihubungi detikFinance, Jumat (8/9/2017).
Nawir menjelaskan, kesempatan pengambilan NUP atau melakukan pemesanan masih dibuka karena belum tentu pemesan yang sudah masuk semuanya disetujui oleh pihak bank.
"Yang nomor belakang (terakhir memesan) nanti bisa masuk daftar waiting list. Yang sudah memesan kan dia nanti dapat kesempatan memilih duluan. Tapi setelah dapat unit lalu proses KPA (Kredit Pemilikan Apartemen) kan belum tentu disetujui bank. Nah kalau nanti enggak di setujui bank, yang di waiting list tadi bisa masuk menggantikan," jelas dia.
Adapun pemesanan Rusunami Tanjung Barat rencanannya bakal ditutup pada tanggal 23 atau 24 September mendatang. Jadwal tersebut bersamaan dengan jadwal pemilihan unit.
"Kita akan panggil yang sudah mengambil NUP untuk melakukan pemilihan unit. Itu sekitar tanggal 23 atau 24 September. Pengambilan NUP terakhir itu pas barengan dengan hari pemilihan unit," sebut dia.
Keberadaan Rusunami Tanjung Barat memang boleh jadi sangat ditunggu masyarakat terutama mereka yang bekerja di Jakarta namun tinggal di wilayah pinggiran seperti Depok, Tangerang dan Bekasi.
Mudahnya akses ke moda transportasi menjadi daya tarik sendiri. Selain itu, harganya yang tergolong lebih murah ketimbang yang lain juga membuat Rusunami ini semakin dilirik.
Rusunami di Stasiun Tanjung Barat dipatok mulai dari Rp 200 juta-an dengan uang muka 1% untuk kategori Rusunami subsidi atau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Calon pembeli bisa memesan lebih dulu dengan mengambil NUP dengan membawa fotokopi KTP dan uang Rp 1 juta di tiga stasiun yang tersedia, Stasiun Tanjung Barat, Bogor dan Sudirman dari jam 2 siang hingga 7 malam.
Rusunami Tanjung Barat menyediakan hunian yang terdiri dari dua tipe, yakni tipe studio dengan 1 kamar luas 22 meter persegi dan tipe hunian dengan 2 kamar tidur luas 32 m persegi. Harga untuk MBR dipatok Rp 9,2 juta/meter persegi dan untuk non MBR atau komersil sebesar Rp 16-18 juta/meter. Hak guna kepemilikan rusunami berjangka waktu hingga 50 tahun. (dtf)