Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labuhanbatu. Amron Purba (52) dan istrinya Rosita br Simanjuntak (52) tewas dalam kecelakaan lalulintas (Lakalantas) di Jalinsum Pinang Lombang Atas Dusun Sei Raja, Kecamatan Na IX- X Kabupaten Labura, antara Km 272-273 Medan-Rantauprapat, Minggu, (10/9/2017), sekitar pukul 06.00 WIB. Kedua korban sedang dalam perjalanan pulang ke Jalan Urip Sumodiharjo, Lingkungan Sepakat, Kelurahan Binaraga, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, usai melayat ibu mertua Amron Purba di Medan.
"Ya, mereka baru pulang dari Medan. Ibu mertua almarhum Amron Purba, ibu kandung almarhumah Rosita Br Simanjuntak meninggal di Medan," kata Kepala Lingkungan Sepakat, Taufik.
Informasi yang diperoleh, insiden memilukan itu bermula ketika mobil Toyota Avanza BK 1024 YR yang dikemudikan Amron Purba datang dari arah Medan menuju Rantauprapat terlibat senggolan dengan sebuah mobil hingga terjadi tabrak samping dan menyebabkan korban banting setir ke arah kanan hingga menabrak pohon.
Akibat insiden itu, korban Rosita Br Simanjuntak meninggal dunia di TKP. Sedangkan korban Amron Purba meninggal di RS.
Korban Amron Purba, kata Kepling, merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Dinas Kehutanan Propsu. Sedangkan almarhumah Rosita br Simanjutak adalah guru di SD Negeri 112147 Rantauprapat.
Baca juga : Lakalantas di Labura, Suami-Istri Tewas 2 Terluka
Keseharian, menurut Kepling Taufik, keluarga yang dikaruniai empat orang putra itu rukun bertetangga. Namun, tak disangka Lakalantas di Labura, mengakibatkan Pasutri itu tewas. "Dan dua orang lainnya di dalam mobil juga luka-luka," bebernya.
Informasi lainnya, kata Kepling Taufik, sejak dari Medan mobil naas tersebut awalnya dikemudikan salah seorang anak korban bernama Beny. Namun, sampai di Asahan, Beny turun dan kemudi setir digantikan oleh korban Amron Purba. "Anak korban Beny, kerja di Asahan. Jadi, turun di sana," ujar Taufik.
Amatan medanbisnisdaily.com di rumah duka, sejumlah pelayat dari jiran tetangga dan kerabat dekat korban berdatangan. Informasi yang diperoleh, keluarga juga masih menunggu dua anak korban dari Jogja dan Medan.