Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Bandar Khalifah. Dampak tingginya intensitas hujan dalam dua pekan ini berdampak buruk pada sektor pertanian. Seperti yang terjadi pada sejumlah petani padi yang ada di Desa Gelam Sei Serimah, Kecamatan Bandar Khalifah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).
Akibat cuaca buruk, sejumlah petani mengeluh. Tanaman padi yang sudah saatnya memasuki musim panen, namun akibat hujan diiringi angin kencang, mengakibatkan banyak yang tumbang dan terendam air. Alhasil membuat harga gabah juga turun.
Sekretaris Gapoktan Desa Gelam Sei Serimah, Williwono Harianja, petani bukan saja memikirkan yanaman padinya yang tumbang dan terendam air, tapi juga sulitnya mencari pekerja untuk memanen.
“Kalaupun biasanya persenan untuk upah pekerja paling tinggi 10% dari hasil panen, sekarang mencapai 16%. Ini dikarenakan banyak air di lahan persawahan,” kata Williwono kepada medanbisnisdaily.com, Senin (11/9/2017).
Hal lainnya, terang Williwono, akibat hujan, jalan ke dan menuju areal persawahan berlumpur. Petani terpaksa melangsir hasil panen menggunakan tenaga manusia.
“Belum lagi harga gabah yang dibuat agen padi bervariasi. Kalau padi Serang harga berkisar Rp 4.000/kg – Rp 4.200/kg, padi Sibengkel Rp 3.800/kg dan padi Impari Rp 4.000/kg," bebernya.
Para petani sangat berharap, ke depan, mulai dari pemerintah desa, kabupaten dan pemerintah pusat dapat memperhatikan infrastruktur dengan perbaikan (pengerasan) jalan usaha tani yang rusak parah.