Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanah Karo. Setelah menyampaikan aspirasi dan tuntutan di Kantor DPRD Karo, aksi demonstrasi pengungsi korban bencana erupsi Sinabung berlanjut ke Kantor Bupati Karo, Senin (11/9/2017).
Massa pengungsi yang memadati seputar gerbang masuk Kantor Bupati sempat menyebabkan kemacetan Jalan Jamin Ginting selama 2 jam. Hal ini dikarenakan massa tidak langsung diberi masuk ke areal pelataran Kantor Bupati.
Sempat terjadi ketegangan pada saat pengungsi menyampaikan orasinya, namun hal – hal anarkis dapat diminimalisir. Ratusan personel kepolisian beserta Satpol PP juga tampak siap siaga di seputaran lokasi demonstrasi.
Setelah dilakukan negoisasi antara Bupati Karo beserta jajaran dengan perwakilan pendemo, Bupati Terkelin Brahmana didampingi Wakil Bupati, Cory Sebayang dan sejumlah pimpinan SKPD menemui massa pengungsi di depan gerbang masuk kantor bupati.
Terkelin Brahmana menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menggelar rapat untuk penyelsaian percepatan relokasi tahap tiga dan segera melakukan pengosongan posko – posko pengungsian.
“Hari ini juga akan kita gelar rapat di Kota Berastagi bersama perwakilan pengungsi tiap-tiap desa, BNPB, BPBD provinsi serta BPBD Karo. Paling lambat besok atau lusa pasti sudah ada keputusannya,”ujar Terkelin.
Namun, massa pengungsi tidak terima dengan pernyataan Bupati Karo.
“Bohong, sudah terlalu sering kami dibohongi. Sesuai perintah pak Jokowi pada tahun 2016, pada akhir tahun 2016 seluruh posko pengungsian sudah ditutup. Tapi apa, sampai sekarang pun kami masih ditempatkan di posko pengungsian,”ujar salah seorang perwakilan pengungsi.
Lebih lanjut disampaikan, pihak pengungsi mendesak agar pemerintah kabupaten (pemkab) Karo agar hari ini juga diberikan kepastian dan tidak lagi diberi janji – janji palsu.
“Coba pak Bupati bersama pejabat – pejabat serta anggota DPRD tidur bersama keluarga masing – masing di posko penngungsian. Agar kalian tahu bagaimana penderitaan kami selama 7 tahun ini,” kata pengungsi lainnya.
Setelah bernegoisasi sekitar satu setengah jam akhirnya pihak pengungsi sepakat agar dilakukan rapat bersama Pemkab Karo di Kota Berastagi untuk penyelsaian tuntutan – tuntutan pengungsi.
Ribuan pengungsi korban erupsi Sinabung asal empat desa yakni, Sigarang-garang, Kutagugung, Sukanalu, Kecamatan Naman Teran dan Desa Mardingding, Kecamatan Payung mendatangi Kantor DPRD dan Bupati Karo untuk pertanyakan kejelasan nasib pengungsi yang sudah 7 tahun bertahan di kamp - kamp penampungan.
Adapun tuntutan mereka, di antaranya sewa rumah dan lahan yang telah dijanjikan Pemkab Karo sebelumnya, percepatan relokasi tahap 3, biaya pendidikan anak sekolah dan pembebasan lahan pengungsi di jalan tembus Karo – Langkat.